"Yang akan dibangun complete street, yakni, Jalan MT Haryono , Gatot Subroto, Rasuna Said, Casablanca, KH Hasyim Ashari dan Pramuka,” ujar Hari di saat ditemui dalam peninjauan langsung trotoar Cikini, Jakarta Pusat, Selasa.
Konsep trotoar complete street diketahui merupakan trotoar yang memiliki fasilitas kelengkapan yang membuat nyaman pejalan kaki seperti jalur penyeberangan, jalur sepeda, area hijau seperti lahan untuk pohon pelindung dan ubin penunjuk jalan bagi penyandang disabilitas.
"Lalu kelengkapan jaringan utilitasnya atau manhole dan pembangunan amenities-nya,” ujar Hari.
Baca juga: Ini alasan Dinas Bina Marga DKI pertahankan JPO Sudirman
Baca juga: Dinas Bina Marga DKI targetkan kabel utilitas rampung Desember Semakin lebar jalur bagi pejalan kaki yang tersedia semakin lengkap pula fasilitas pelengkap yang tersedia di trotoar yang akan dibangun.
Hari menjelaskan, untuk trotoar tipe I memiliki lebar lebih dari 5 meter atau disebut dengan complete street.
Selanjutnya untuk tipe II memiliki lebar 3,5- 5,5 meter, lalu untuk tipe III memiliki lebar 2-3,5 meter dan terakhir trotoar tipe IV 1,5-2 meter.
Kelengkapan fasilitas juga turut disertakan dalam tipe-tipe trotoar lainnya meski tidak selengkap trotoar tipe I yang merupakan gambaran complete street sepenuhnya.
Dalam pembahasan terakhir bersama Komisi D DPRD DKI diketahui Dinas Bina Marga DKI merencanakan pembangunan trotoar sepanjang 95 kilometer berkurang sepanjang 8 kilometer dari target awal, yaitu sepanjang 103 kilometer.
Terjadi pemangkasan dana juga dalam proyek pembangunan trotoar untuk 2020 menjadi Rp1 triliun dari total sebelumnya Rp 1,2 triliun.
Baca juga: Anies bantah DPRD DKI soal pelebaran trotoar sebabkan kemacetan
Baca juga: Anies: Trotoar dan waduk prioritas
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019