• Beranda
  • Berita
  • Rempala Indonesia kecam pembuangan bangkai babi ke Sungai Wampu

Rempala Indonesia kecam pembuangan bangkai babi ke Sungai Wampu

14 November 2019 12:37 WIB
Rempala Indonesia kecam pembuangan bangkai babi ke Sungai Wampu
Personel Babinsa TNI mengangkat bangkai babi dari aliran Sungai Bederah, untuk dikubur, di Kelurahan Terjun, Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/11/2019). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/ama.
Keluarga Besar Remaja Masjid Pecinta Alam (Rempala) Indonesia Kabupaten Langkat mengecam keras pembuangan bangkai babi ke Sungai Wampu yang meresahkan masyarakat sekitar sungai tersebut.

Ketua Rempala Langkat Agung Kurniawan didampingi Sekretaris Umum Tengku Hasdrey Fauzi, Ketua DPD Laskar Melayu Indonesia Langkat Ibnu Us'ud dan Ketua Hulu Balang Satria Negeri Langkat Kahiruddin di Stabat, Sumut, Kamis.

"Kami mengecam keras tindakan oknum yang membuang bangkai babi ke Sungai Wampu di Langkat," kata Agung Kurniawan.

Tindakan itu sangat membahayakan kesehatan masyarakat yang berada di aliran sungai yang sebagian besar umat Islam. Mereka menggunakan air sungai sebagai tempat mencuci, mandi dan keperluan lainnya untuk ibadah.

"Ini perbuatan zalim yang dilakukan peternak babi tanpa memikirkan kesehatan masyarakat dan sangat mengganggu masyarakat pesisir yang mayoritas Melayu," kata Agung.

Baca juga: 351 ekor bangkai babi di Danau Siombak dikubur massal

Baca juga: Distribusi ternak babi di Kabupaten Karo diperketat

Baca juga: 447 ternak babi mati akibat Kolera di Kabupaten Karo


Bukan hanya akan menimbulkan penyakit, tapi babi itu najis dan haram bagi umat Islam.

Untuk itu Agung Kurniawan yang juga Wakil Ketua Dunia Melayu Dunia Islam Sumatera Utara juga menyatakan pelakunya harus ditindak tegas oleh aparat berwajib agar mendapat efek jera dan tidak lagi melakukan hal serupa.

Pemerintah Kabupaten Langkat harus segera mengambil sikap melalui dinas terkait dengan menertibkan perternak, seperti halnya yang terjadi di daerah lain di Sumatera Utara.

"Jangan sampai masyarakat yang mengambil sikap karena hal ini sangat meresahkan," ujarnya.*

Baca juga: Babi mati di Sumut karena Hog Cholera bertambah jadi 5.800 ekor

Baca juga: Belasan bangkai babi juga ditemukan di Sungai Babura Medan

Baca juga: Terkait bangkai babi, Dinkes Medan imbau warga tak gunakan air sungai

Pewarta: Juraidi dan Imam Fauzi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019