"Ya kalau klaim bisa saja, yang menentukan kan di forum-forum formal seperti Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas)," kata Doli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Baca juga: Munas Golkar, Analis: Airlangga masih berpeluang besar
Baca juga: Pilkada 2020, Airlangga: Golkar prioritaskan ketua DPD I-II
Baca juga: Airlangga: Bukan masanya lagi saling sikut
Baca juga: Airlangga ajak kedepankan musyawarah mufakat pilih ketua umum
Dia mengatakan, faktanya di forum Rapimnas pekan lalu, hampir mayoritas DPD 1 Partai Golkar memberikan dukungan kepada Airlangga Hartarto kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Doli mencontohkan dirinya sebagai Plt Ketua DPD I Golkar Sumatera Utara, memberikan dukungan kepada Airlangga mewakili 33 DPD II Partai Golkar yang ada di Sumut.
"Saya menyampaikan dukungan kepada Airlangga bukan atas nama Ketua DPD I Golkar Sumatera Utara namun 33 DPD II Golkar di kabupaten/kota. Rapat-rapat (penentuan dukungan) sudah melalui mekanisme rapat formal, rapat pleno, itu ukurannya," ujarnya.
Menurut Doli yang merupakan Ketua Komisi II DPR RI itu, dukungan calon Ketua Umum Golkar di Munas harus melihat realitas dan komunikasi yang selama ini dibangun dengan DPD II Partai Golkar.
Dia mengatakan, kalau hanya klaim, dirinya bisa mengklaim telah didukung 400 DPD II Partai Golkar.
"Beberapa waktu yang lalu, Andi Sinulingga mengatakan kalau Bamsoet didukung 383 pemilik suara, lalu sekarang dikatakan 367, mana yang benar," ujarnya.
Karena itu dia mengatakan, melihat dukungan riil pemilik suara dapat dilihat secara formal resmi yaitu pemilik suara yang menjadi peserta Munas dan Rapimnas Golkar.
Sebelumnya, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengaku dirinya sudah didukung 367 pemilik suara agar dirinya maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) Desember 2019.
"Alhamdulillah dukungan DPD sudah lebih dari 367 yang memiliki suara. Ya nanti lihat perkembangan selanjutnya," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/11).
Dia meyakini desakan agar ada perubahan di Partai Golkar semakin kuat karena para kader berharap ada kemajuan di partai tersebut di Pemilu 2024.
Namun dia enggan menyebutkan apakah dirinya jadi maju atau tidak dalam kontestasi Munas karena pelaksanaan Munas Golkar masih jauh yaitu awal Desember 2019.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019