"Orangnya kurang bersosialisasi dengan warga dan kalau ada kegiatan juga tidak pernah ikut," kata Toni di Cirebon, Rabu.
Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 itu, kata Toni, berinisial KO, dia sudah tinggal di RT001 Kalitanjung sejak delapan bulan yang lalu. Di mana terduga teroris itu menempati rumah kos.
Baca juga: Terduga teroris Gunung Kidul diketahui sering berlatih lempar pisau
Baca juga: Pascabom Medan, Kapolri: 74 terduga teroris ditangkap
Selasa kemarin (20/11), Toni menyatakan, ada petugas melakukan penggeledahan di rumah kos yang ditempati terduga teroris dan keluarganya. "Sudah kos di sini sejak delapan bulan lalu, KO ini aslinya bukan warga sini," ujarnya.
Ia mengaku sudah sedikit menaruh curiga dengan gerak gerik terduga teroris KO, namun tidak bisa berbuat apa-apa, karena orangnya sangat tertutup.
Sehari-hari terduga teroris ini bekerja dibengkel motor, sementara istrinya hanya berdiam di rumah kos beserta kedua anaknya.
"Kami sudah menaruh curiga kepada terduga teroris ini, karena gerak-geriknya sangat berbeda dengan warga pada umumnya," tutur Toni.
Baca juga: Densus 88 masih selidiki dana tersangka bom bunuh diri
Baca juga: Penggeledahan rumah terduga teroris Cirebon masih berlangsung
Pada Senin (18/11) ada enam orang terduga teroris yang ditangkap Densus 88 antiteror di wilayah hukum Polres Cirebon Kota, Polda Jawa Barat.
Kepala Polres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, membenarkan penangkapan terduga teroris di wilayah hukumnya oleh Densus 88. "Kami mendapatkan informasi bahwa Densus 88 melakukan penangkapan terhadap enam orang," kata Roland.
Saat ditanya terkaitannya terduga teroris dengan bom Polrestabes Medan, Roland mengaku belum tahu secara pasti, karena itu semua masih ditangani oleh Densus 88.
Namun menurut Roland, "Enam orang yang diduga terlibat teroris itu merupakan jaringan JAD."
Baca juga: Lagi, polisi tangkap terduga teroris di enam tempat berbeda
Baca juga: Densus 88 amankan terduga teroris di Pasuruan
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019