Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, akan tetapi pagar masjid desa sepanjang empat meter rusak akibat dirusak oleh satwa liar yang dilindungi oleh negara tersebut.
"Tidak ada yang menjadi korban, hanya saja warga masih ketakutan karena khawatir gajah liar akan kembali masuk ke desa," kata Camat Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, Warjohan, Kamis malam.
Menurutnya, berkeliarannya seekor gajah liar yang turun dari kawasan hutan di daerah ini membuat aktivitas masyarakat ikut terganggu karena warga khawatir satwa ini akan kembali masuk ke pemukiman.
Baca juga: Warga minta konflik gajah butuh penanganan tuntas dari pemerintah
Baca juga: Gangguan gajah di Nagan Raya Aceh belum mereda
Meski baru merusak pagar masjid, kata dia, hingga Kamis malam belum ada laporan dari masyarakat yang mengalami kerusakan rumah atau pun kebun
Warjohan berharap persoalan ini agar segera mendapatkan penanganan dari pihak terkait agar ke depan tidak ada lagi gangguan gajah liar.
"Mungkin gajahnya ingin masuk ke dalam Kompleks CRU (Corservation Response Unit) Alue Kuyun yang ada di Woyla Timur. Disana kan ada gajah terlatih," kata Warjohan.*
Baca juga: Gajah liar rusak empat rumah warga di Bener Meriah
Baca juga: Rumah warga translok di Nagan Raya Aceh rusak diamuk gajah liar
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019