Studi itu, seperti dilansir Medical Daily, awal pekan ini menunjukkan, senyawa khusus dalam alpukat membantu menghentikan proses seluler yang biasanya mengarah pada perkembangan diabetes yang mengancam jiwa.
Biasanya, penyandang diabetes memiliki resistensi insulin, yang membuat kondisinya buruk. Karena resisten insulin berarti tubuh Anda tidak dapat mengeluarkan glukosa dari darah yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar dan sumber energi.
Jenis komplikasi ini biasanya terjadi ketika mitokondria, yang bertindak sebagai pembangkit tenaga sel, tidak mampu membakar asam lemak sepenuhnya. Hal ini kemudian menyebabkan oksidasi tidak lengkap.
Baca juga: Indonesia berpeluang ekspor alpukat ke Jepang
Baca juga: Perlukah mencuci alpukat sebelum memakannya?
Namun, para peneliti menemukan, avokasi B (AvoB), yang ditemukan pada alpukat, dapat membantu melawan oksidasi yang tidak lengkap pada otot rangka dan pankreas.
Zat ini mengurangi resistensi insulin, yang kemudian dapat menyebabkan penundaan atau bahkan menghentikan secara total perkembangan diabetes.
Karena pengujian yang dipimpin Prof Paul Spagnuolo ini aman pada manusia, para peneliti berencana melakukan lebih banyak uji klinis.
Pengujian itu termasuk menentukan berapa banyak AvoB yang dibutuhkan untuk membuat formulasi suplemen yang bisa orang konsumsi di masa depan.
Baca juga: Makanan dan kebiasaan untuk redakan cemas
Baca juga: Konsumsi pisang dan alpukat setiap hari halau penyakit jantung
Baca juga: Kiat hindari alpukat berubah warna jadi kecokelatan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019