Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) memberikan bantuan berupa 16 unit alat pendeteksi gempa untuk Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang merupakan penerima bantuan terbanyak.Tingginya tingkat kerawanan bencana di Cianjur, yang menempati urutan pertama secara nasional, menyebabkan BMKG mempertimbangkan untuk memberikan bantuan alat lebih banyak.
"Cianjur mendapatkan bantuan 16 unit alat pendeteksi gempa, jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dibandingkan lima daerah lain di Jawa Barat," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Mokhamad Irfan Sofyan di Cianjur Rabu.
Ia menjelaskan di Jawa Barat ada enam kabupaten/kota yang mendapatkan bantuan alat deteksi gempa dari BMKG, dengan total alat sebanyak 56 unit dan Cianjur mendapat 16 unit.
Tingginya tingkat kerawanan bencana di Cianjur, yang menempati urutan pertama secara nasional, kata dia, menyebabkan BMKG mempertimbangkan untuk memberikan bantuan alat lebih banyak.
"Ketika terjadi bencana gempa, dapat terdeteksi dengan cepat wilayah mana yang kemungkinan terkena dampak dan risiko terjadinya bencana lain, sehingga keberadaan alat tersebut, lebih memudahkan BPBD dalam mendeteksi risiko dan dampaknya," katanya.
Pemasangan 16 alat deteksi gempa tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Cianjur utara hingga selatan, namun ada satu alat yang dipasang di Kantor BPBD.
Pihaknya juga berharap bantuan dari pemerintah provinsi ataupun pusat untuk pengadaan alat deteksi tsunami karena alat yang ada saat ini kondisinya tidak berfungsi dengan baik.
"Kami berharap bantuan untuk alat deteksi tsunami dapat dikabulkan karena Cianjur memiliki bentangan pantai yang panjang," demikian Mokhamad Irfan Sofyan.
Baca juga: Alat deteksi tsunami di selatan Cianjur tidak berfungsi
Baca juga: BPBD Cianjur mencatat sembilan rumah rusak akibat gempa
Baca juga: Warga pesisir Cianjur sempat mengungsi ke dataran tinggi
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019