• Beranda
  • Berita
  • Tingkatkan nilai tambah, Babel batasi ekspor lada dan produk UMKM

Tingkatkan nilai tambah, Babel batasi ekspor lada dan produk UMKM

28 November 2019 12:29 WIB
Tingkatkan nilai tambah, Babel batasi ekspor lada dan produk UMKM
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan (Babel.antaranews.com/Aprionis)

Untuk ekspor lada hanya boleh memakai IG Babel melalui dua pelabuhan, yaitu Bangka dan Belitung, tidak boleh lagi ekspor dari Surabaya, Jakarta dan Medan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluarkan kebijakan membatasi ekspor produk unggulan usaha mikro kecil menengah dan lada putih, guna meningkatkan nilai tambah produk dan mengoptimalkan pengembangan UMKM yang berdaya saing di pasar global.

"Pelaku UMKM dan petani hanya menjual ke koperasi, agar pemasaran produk unggulan daerah ini dapat dilakukan satu pintu melalui Komunitas Pasar Bersama," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan pembatasan ekspor produk UMKM dan lada putih ini merupakan salah satu strategi pemerintah provinsi dalam mengembangkan potensi produk unggulan yang go internasional sehingga pelaku UMKM dan petani dapat mandiri dalam meningkatkan usaha serta ekonomi keluarganya.

"Untuk ekspor lada hanya boleh memakai IG Babel melalui dua pelabuhan, yaitu Bangka dan Belitung, tidak boleh lagi ekspor dari Surabaya, Jakarta dan Medan," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Babel dorong UMKM ekspor lada putih

Sementara itu, untuk produk UMKM seperti madu, kerupuk, lempah kuning harus sudah berbentuk hilirisasi, termasuk packaging untuk mencegah pencampuran dari produk industri makanan lainnya.

"Strategi ini harus segera dilaksanakan, termasuk penghitungan exit survey melalui Bandara Depati Amir Pangkalpinang dan Tanjungpandan Belitung serta Pelabuhan Muntok, Pangkalbalam, Tanjungpandan, karena 2021 ada program every week is an event," katanya.

Baca juga: Pengusaha Babel diminta hentikan ekspor lada ke Vietnam

Menurut dia, sebagai komoditas khas Bangka Belitung, produk itu harus diangkat dan ditambah, dibuatkan kebijakan yang lebih kuat, dan selanjutnya tinggal dibagi fokus berlaku dibagi oleh siapa dan berlaku oleh siapa.

"Kita berharap dengan adanya pembatasan ekspor ini dapat menaikkan kualitas, harga produk UMKM dan lada putih, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat daerah ini," katanya.

Baca juga: Pemprov Babel luncurkan kartu berkendali BBM subsidi

Pewarta: Aprionis
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019