Di negara-negara OECD, siswa laki-laki lebih unggul lima poin dari siswa perempuan dalam kemampuan matematika.
Sedangkan untuk kemampuan sains, siswa perempuan di Indonesia juga unggul tujuh poin dari siswa laki-laki. Rata-rata negara OECD, siswa perempuan hanya unggul dua poin dari anak laki-laki.
Baca juga: Mendikbud: Hasil PISA jangan beri rasa pesimistis
Untuk kemampuan membaca, siswa perempuan maupun siswa laki-laki memiliki kemampuan yang sama.
Laporan tersebut juga menyebutkan satu dari 30 siswa laki-laki yang memiliki kemampuan tinggi bidang matematika atau sains, ingin menjadi insinyur atau ilmuwan, yang mana satu dari 20 siswa perempuan juga berharap demikian.
Selanjutnya, satu dari tiga anak perempuan yang memiliki kemampuan tinggi berharap bekerja dibidang kesehatan. Sedangkan 1 dari enam siswa laki=laki juga berharap demikian.
Hanya sekitar satu persen siswa laki-laki dan satu persen siswa perempuan yang ingin bekerja di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
PISA adalah penilaian tingkat dunia yang diselenggarakan tiga-tahunan, untuk menguji performa akademis anak-anak sekolah yang berusia 15 tahun. Tujuan dari studi PISA adalah untuk menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia, dengan maksud untuk meningkatkan metode-metode pendidikan dan hasil-hasilnya.
Baca juga: Menanti peringkat PISA Indonesia 2018
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019