"Kita membuka kesempatan untuk menjadi mitra siapapun dia, bagaimanapun dia dan apapun dia," kata Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam acara Media Briefing untuk memeringati Hari Disabilitas di The Westin Jakarta, Selasa.
Neneng mengatakan Grab Indonesia memandang bahwa setiap orang harus memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan penghasilan tanpa terkendala masalah fisik.
Baca juga: Artne Coffee, seni kopi dari barista tunanetra
Baca juga: Warga disabilitas berbagi dalam peringatan HDI
Baca juga: Sepak bola, merebut impian sekaligus penyemangat Candra
Dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia pada layanan Grab, Grab Indonesia, katanya, yakin dapat membantu para penyandang disabilitas untuk bekerja di bidang layanan, sama seperti orang-orang lain pada umumnya.
"Itu sesuatu sesuatu yang mungkin dulu tidak bisa, tapi sekarang bisa," katanya.
Program "Mendobrak Sunyi" yang diluncurkan sejak September lalu itu merupakan bagian dari komitmen GrabforGood untuk membuat platform Grab lebih inklusif dan dapat diakses oleh semua orang.
Dalam program tersebut, Grab menambahkan teks terjemahan pada materi video pendaftaran dan pelatihan bagi mitra pengemudi yang mengalami tunarungu.
Mereka juga melatih tim layanan pelanggan Grab dengan kemampuan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) dasar untuk membantu mitra pengemudi tuli selama proses tersebut.
"Kami percaya bahwa setiap orang harus memiliki akses yang sama untuk mendapatkan peluang terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka," ujarnya.*
Baca juga: Kafe tunanetra hingga klub sepakbola amputasi ramaikan pameran HDI
Baca juga: Disabilitas di Jakarta sayangkan trotoar masih "dikuasai" pedagang
Baca juga: Kemensos gelar Hari Disabilitas Internasional wujudkan inklusi
Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019