"Saya bicara masalah kerja sama pengembangan dengan (Menlu) Fiji, kebetulan beliau adalah mantan menteri pertanian, dan hal yang terkait pengembangan (budi daya) rumput laut, karena beliau juga mantan menteri maritim dan perikanan," kata Menlu Retno di Bali, Kamis.
Kerja sama untuk pengembangan rumput laut akan dilakukan secara konkret dalam proyek kemitraan antara kedua negara untuk pembentukan pusat rumput laut (seaweed center).
"Isu itu akan ditindaklanjuti tahun depan dengan joint ministerial commission, yang kali ini Indonesia menjadi tuan rumah," ujar Retno menambahkan.
Baca juga: Fiji akan fasilitasi pameran bisnis Indonesia untuk Pasifik
Baca juga: Fiji sasar kelas menengah Indonesia
Untuk bidang pertanian, dia menyebut bahwa pemerintah Fiji secara spesifik menyampaikan harapan agar Indonesia bisa memberikan bantuan pembangunan kapasitas dalam bentuk pelatihan untuk mengelola produk-produk dari hasil pertanian, antara lain singkong dan ubi jalar.
"Beliau melihat di Indonesia, misalnya di Yogyakarta, banyak sekali makanan ringan tradisional yang berasal dari singkong dan ubi jalar. Itulah yang ingin dipelajari oleh beliau dari Indonesia. Dan kami sampaikan bahwa kami siap bekerja sama di bidang yang diminta," ucap Retno.
Selain itu, hubungan ekonomi antara Indonesia dan Fiji menunjukkan kecenderungan positif dengan adanya produk makanan Indonesia yang populer di negara wilayah kepulauan Pasifik itu.
"Beliau menyebutkan produk mie instan Indonesia sudah sangat populer di Fiji. Bahkan produk mie itu sangat tenar di antara orang-orang Fiji yang hidup di dataran tinggi," kata Retno.
Baca juga: Fiji dan Indonesia punya kepentingan sama untuk lawan perubahan iklim
Baca juga: Indonesia-Fiji tandatangani perjanjian kerja sama pertahanan
Pewarta: Suwanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2019