Mentan ungkap harapannya soal vaksin unggas

5 Desember 2019 22:36 WIB
Mentan ungkap harapannya soal vaksin unggas
Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo sampaikan sambutan pada acara peluncuran produk kesehatan unggas di Balai Besar Penelitian Veterriner (BBLitvet) di Kota Bogor, Kamis (5/12/2019). ANTARA/Riza Harahap/pri.

Saya menaruh harapan besar agar BBLitvet terus mengembangkan inovasinya sehingga vaksin unggas hasil inovasi BBLitvet dapat dimanfaatkan oleh masyarakat internasional

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan harapannya agar Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Peneltian Veteriner (BBLitvet) dapat terus mengembangkan inovasi dan teknologi di bidang vaksin unggas yang dapat dimanfaatkan negara-negara lain di mendunia.

"BBLitvet ini adalah bagian dari keluarga besar Kementan. Saya baru pertama kali ini hadir di sini. Saya menaruh harapan besar agar BBLitvet terus mengembangkan inovasinya sehingga vaksin unggas hasil inovasi BBLitvet dapat dimanfaatkan oleh masyarakat internasional," kata Syahrul Yasin Limpo, di Kota Bogor, Kamis.

Syahrul Yasin Limpo yang populer dengan akronim SYL ini mengatakan hal itu dalam sambutannya pada acara peluncuran inovasi teknologi kesehatan unggas di BBLitvet. Pada kesempatan itu Mentan Syahrul Yasin Limpo didampingi oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry.

BBLitvet meluncurkan beberapa vaksin untuk kesehatan unggas, antara lain vaksin bivalen avian influenza H5N1, vaksin inaktif kombinasi HPAI dan LPAI, vaksin ND GTT/11, serta teknologi diagnosa kit Test DIVA yang digunakan untuk membedakan hasil vaksinasi dan infeksi avian influenza.

Menurut Mentan berharap adanya inovasi vaksin unggas itu dapat membuat kesehatan unggas menjadi lebih baik sehingga populasinya lebih cepat tumbuh dan bisa dimanfaatkan oleh negara lain di dunia.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu juga menjelaskan Kementan memiliki program di bidang peternakan, salah satunya adalah meningkatkan populasi ayam kampung menjadi ayam unggul yakni ayam petelur yang produktif.

"Kita berharap melalui pemberdayaan masyarakat, populasi ayam kampung akan semakin berkembang dan perkembangan ini harus diantisipasi dengan vaksin kesehatan unggas untuk mencegah serangan penyakit dan virus," katanya.

Mentan menambahkan dengan adanya pengembangan populasi ayam kampung unggul maka dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan penghasilan mereka.

Baca juga: Peringati Hari Tanah Dunia, Mentan rilis tiga produk Balitbangtan

Baca juga: Mentan Syahrul lepas ekspor pertanian Jatim senilai Rp805,79 miliar



 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019