• Beranda
  • Berita
  • Akademisi ingatkan giatkan sosialisasi penanganan radikalisme

Akademisi ingatkan giatkan sosialisasi penanganan radikalisme

8 Desember 2019 20:54 WIB
Akademisi ingatkan giatkan sosialisasi penanganan radikalisme
Guru Besar UIN Antasari Banjarmasin Prof Ridhani Fizi. (ANTARA/Sukarli)

Menurut Prof Ridhani, di Banjarmasin, Minggu, cara paling efektif untuk mencegah paham radikal yang bisa berujung tindakan kekerasan atau teror harus dilakukan sosialisasi langsung ke masyarakat, sehingga penangkalannya bisa mengena dengan baik.

Akademisi yang juga guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan Prof H Ridhani Fizi mengingatkan harus digiatkan sosialisasi untuk mencegah paham radikal yang berujung pada tindakan terorisme.

Menurut Prof Ridhani, di Banjarmasin, Minggu, cara paling efektif untuk mencegah paham radikal yang bisa berujung tindakan kekerasan atau teror harus dilakukan sosialisasi langsung ke masyarakat, sehingga penangkalannya bisa mengena dengan baik.
Baca juga: Alissa Wahid: Penguatan kebangsaan untuk tangkal ideologi radikalisme

Ridhani Fizi yang merupakan anggota Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel ini mengaku pihaknya cukup giat turun untuk bersosialisasi terkait pencegahan paham radikal ini ke masyarakat, hingga Kalsel sejauh ini aman.

"Kami masuk ke sekolah-sekolah, guru, siswa, kami himpun para kepala desa atau lurah, dan beragam lini lainnya," ujar guru besar pendidikan Islam tersebut.

Menurut dia, sebagai daerah yang mayoritas muslim di Kalsel ini, pemahaman agama tentunya harus dikuatkan, khususnya terkait ayat-ayat untuk berjihad yang benar menurut ajaran Rasulullah SAW.

"Kita berharap masyarakat jangan salah memahami ayat-ayat tentang jihad, karena kalau salah bisa berujung jadi teroris," kata Ridhani Fizi.
Baca juga: Menteri Agama beberkan unsur-unsur radikalisme

Ia pun menyoroti penanganan di media sosial harus giat dilakukan, karena paham radikal ini juga tersebar di dunia maya tersebut.

"Jadi tidak hanya secara fisik, tapi juga di dunia maya kita lakukan agar ajaran-ajaran yang radikal itu bisa ditangkal," katanya lagi.

Ridhani Fizi menilai, Indonesia sebenarnya belum begitu genting akan paham radikal yang merasuki masyarakatnya, namun tentunya tidak mengesampingkan kewaspadaan dan siaga, sebab bisa terjadi kapan saja akan tindakan menyimpang ini.

Dia menyarankan, pemerintah agar memberi penguatan lagi kepada badan-badan resmi yang sudah dibentuk, misalnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), karena jaringannya sudah ada di daerah.

"Di daerah kan ada FKPT, sehingga semuanya bersinergi, kalau dikuatkan betul akan bisa efektif mencegah kejahatan terorisme ini," katanya lagi.
Baca juga: Pemerintah akan bentuk satgas tangkal radikalisme di kalangan ASN

Pewarta: Sukarli
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019