Pertemuan internasional membahas pemberantasan penyakit tubercolosis (TBC) atau TB akan berlangsung di Jakarta pada 10-12 Desember 2019.
"Lucica hadir di Jakarta karena mulai besok, selama tiga hari ini ada pertemuan internasional untuk semua pemangku kepentingan dalam pemberantasan TB," kata Ketua Dewan Pembina Forum Stop TB Partnership Indonesia, Arifin Panigoro usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Ia menyebutkan pertemuan itu akan dihadiri paling tidak lima menteri kesehatan dari mancanegara.
"Ada juga organisasi-organisasi besar, lalu donatur, seperti yayasan Bill Gates, USAid, WHO," katanya.
Menurut dia, semua akan datang duduk bersama membicarakan pemberantasan TB dunia. Tapi karena ada di Jakarta, maka akan fokus bagaimana memberantas TB di Indonesia dengan cepat.
"Kita harus turunkan jumlahnya karena di dunia ini punya target pada 2030 atau 10 tahun dari sekarang, kita berkeinginan untuk mengeliminasi atau meng-0-kan TB," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi siapkan Perpres tentang Pemberantasan TBC
Baca juga: Presiden Jokowi terima delegasi Aksi Stop TBC Dunia
Baca juga: Balita penderita Meningitis dan TBC butuh bantuan
Arifin mengaku mengantar Direktur Pelaksana Stop TB Internasional, Lucica Ditio bersama pengurus lainnya bertemu Presiden Jokowi.
"Beliau ini nama organisasinya Stop TB Partnership International, nah, saya ini di Indonesia jadi partnernya, Stop TB Partnership Indonesia," katanya.
Ia menyebutkan organisasi itu cuma mengurus pemberantasan TB. "Jadi kita melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa Indonesia, India, China, menjadi tiga besar jumlah kasus TBC di dunia. Jadi harus dengan serius memberantasnya," katanya.
Ia menyebutkan Presiden Jokowi sangat peduli dengan TB karena jumlah kasusnya banyak sekali. Di Indonesia, dalam sehari 300 orang meninggal karena TB atau 100.000 orang meninggal dalam setahun.
"Kita harus bekerja sama, khususnya kami ini dari organisasi kemasyarakatan berkomitmen ikut mengatasi masalah itu," katanya.
Ia mengatakan bersama Stop TB International yang dipimpin Lucica Ditio, ia yakin dapat mengatasi TB di Indonesia.
"Organisasi yang dipimpin Lucica sudah sangat maju. Jejaringnya sangat luas sehingga komunikasi internasional sudah jalan. Mereka sudah berjanji berantas TBC, karena Indonesia ini masuk tiga besar di dunia, jadi tentu kita harus sungguh-sungguh supaya TBC hilang," katanya.*
Baca juga: Dinkes: Batuk berdahak dua minggu patut dicurigai TBC
Baca juga: Dinkes temukan ratusan penderita TBC di Mukomuko
Baca juga: Menkes: Eradikasi TBC perlu kerja sama lintas kementerian
Pewarta: Agus Salim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019