"Dalam empat hari terakhir ini, tim kami terus bergerak dan sekarang sudah terkumpul sekitar 1.000 dukungan warga," kata Rian Ernest di Batam Kepulauan Riau, Selasa.
Untuk maju dalam Pilkada, pasangan calon perseorangan harus mengumpulkan dukungan dari 48.816 warga setempat sebelum 5 Maret 2020.
Meski hanya membutuhkan 48.816 dukungan, namun Rian menargetkan mampu mengumpulkan sedikitnya 60.000 suara.
Pasangan Rian dan Yosi telah membentuk relawan untuk mengumpulkan dukungan warga. Pihaknya juga membuat posko di rumah-rumah relawan.
Dalam kesempatan itu, Rian yang merupakan kader Partai Solidaritas Indonesia itu mengaku memilih jalur independen karena memahami kondisi politik, mengingat partainya hanya memiliki satu kursi di DPRD Batam.
Sedangkan untuk maju sebagai pasangan calon kepala daerah, harus didukung sedikitnya 10 kursi di parlemen.
"Bila ingin mengusung calon, maka harus berkoalisi dengan partai lain yang kemungkinan punya calonnya sendiri," kata dia.
Ia juga menolak lobi dan transaksi mahar politik.
Menurut dia, jalur independen merupakan cara terbaik karena tidak punya beban partai politik dan jauh diri dari politik transaksional.
Melalui jalur perseorangan, dia juga lebih leluasa bertemu dengan berbagai komunitas lintas identitas partai dan membuka akses dengan kelompok-kelompok yang selama ini diabaikan oleh sistem politik Batam.
Di tempat yang sama, Yosi mengatakan siap mendampingi Rian yang pernah menjadi juru bicara TKN.
Sebagai kader PAN, dia menyatakan tertarik dengan program Batam Baru yang ditawarkan Rian.
"Saya yakin dengan keunggulan kita, bisa saling mengisi untuk mewujudkan Batam baru," kata dia.
Baca juga: KPU Batam masih pertimbangkan peluncuran Pilkada
Baca juga: Pengamat: Wako Batam "kuda hitam" Pilkada Kepri
Baca juga: Empat kandidat kepala daerah tandatangani kontrak politik dengan Kadin
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019