Moon dijadwalkan tiba di China pada 23 Desember, satu hari sebelum pertemuan trilateral antara Korsel, China, Jepang berlangsung di Kota Chengdu. Presiden Moon akan bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, kata Juru Bicara Presiden Moon, Ko Min-jung dalam sesi pengarahan media.
Para pemimpin negara itu akan membahas situasi terkini di Semenanjung Korea dan membicarakan strategi meningkatkan kerja sama antara tiga pihak demi menghapus aktivitas nuklir (denuklearisasi) sehingga perdamaian secara utuh dapat terwujud, jelas Ko.
Baca juga: China, Jepang, Korsel tingkatkan pertukaran budaya di tengah kemelut
Moon juga kemungkinan akan mengadakan pertemuan terpisah dengan Abe dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pertemuan itu.
Pertemuan trilateral antara Jepang, Korsel, dan China berlangsung di tengah perang kata antara Korea Utara dan Amerika Serikat jelang tenggat waktu melanjutkan negosiasi nuklir yang akan selesai pada akhir tahun.
Beberapa waktu sebelumnya, Korut meluncurkan serangkaian uji coba senjata, di antaranya termasuk uji rudal pada Minggu yang hasilnya dinilai "sangat signifikan".
Baca juga: Jepang ingin gelar pertemuan puncak dengan China dan Korsel
Moon akan membahas masalah itu dengan Xi karena Korsel melihat China sebagai mitra penting yang mampu membangkitkan kembali negosiasi nuklir, mengingat Tiongkok merupakan sekutu lama Korut, kata pejabat di Seoul.
"Kami mengikuti perkembangan yang terjadi antara Korut dan Amerika Serikat, dan kami akan berhati-hati untuk mengeluarkan pernyataan terkait isu apapun, termasuk memprediksi situasi yang akan terjadi pada masa mendatang," kata seorang pejabat dalam Kantor Kepresidenan Moon.
Baca juga: Pertemuan Ekonomi Jepang-China-Korsel Batal
Tiga negara itu sejak 2008 sepakat mengadakan pertemuan trilateral tiap tahun guna meningkatkan kerja sama di kawasan. Namun, inisiatif tersebut sempat diperkeruh oleh konflik bilateral, misalnya antara China dan Jepang.
Sejak pertemuan terakhir pada 2016, hubungan antara Seoul dan Beijing sempat mendingin karena adanya perangkat anti-rudal milik AS yang dipasang di Korsel. Sementara itu, hubungan Korsel dan Jepang juga kurang baik akibat konflik masa lampau dan perang dagang.
Walaupun demikian, Korsel pada menit-menit terakhir sepakat menukar informasi intelijennya dengan Tokyo pada bulan lalu. Korsel dan China pada pekan lalu juga sepakat meningkatkan aktivitas pertukaran budaya demi "menormalisasi" hubungan.
Sumber: Reuters
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019