Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendorong para kepala daerah di Nusa Tenggara Timur memperbanyak penanaman pohon sukun dan aren sebagai mitigasi bencana ketika terjadi kekeringan.akar pohon sukun dan aren memiliki keunggulan mampu mengikat air
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Nusa Tenggara Timur, Thomas Bangke ketika ditemui Antara di Kupang, Rabu, mengatakan, penanaman pohon sukun dan aren merupakan salah satu mitigasi jangka menengah dan panjang dalam penanggulangan kekeringan.
"Dua jenis tanaman itu memiliki manfaat yang besar dalam menjaga lingkungan serta menyimpan cadangan air yang cukup banyak sehingga krisis air bersih yang sering melanda NTT tidak lagi terjadi," kata Thomas Bangke.
Ia mengatakan, penanaman pohon Sukun dan Aren sebagai langkah untuk mengatasi kekeringan dan kekurangan air bersih.
Baca juga: Pemerintah Kepulauan Seribu dorong sukun jadi alternatif pangan
Baca juga: Kabupaten Bekasi lakukan penanaman sejuta pohon sukun
"BPBD merekomendasikan dua jenis pohon itu untuk penanggulangan kekeringan karena akar pohon sukun dan aren memiliki keunggulan mampu mengikat air, sehingga ketersediaan air bawah tanah tetap mencukupi ketika musim kemarau," tegasnya.
Dia mengatakan, kekeringan yang melanda NTT pada 2019 terjadi di semua kabupaten/kota hingga menyebabkan terjadinya krisis air bersih.
"Untuk mengatasi kekeringan perlu dilakukan mitigasi fungsional melalui penanaman dan pemeliharaan tanaman hingga menjadi hutan dengan menanam pohon sukun dan aren.
Apabila dua jenis pohon itu ditanam di lokasi sumber-sumber air maka tidak mengalami kekurangan air ketika musim kemarau kemarau," tegasnya.
Baca juga: Teh daun Sukun berkhasiat sembuhkan penyakit ginjal
Baca juga: Sumatera Selatan kembangkan budidaya tanaman aren
BPBD NTT menurut Thomas Bangke, telah menyampaikan gagasan itu kepada para bupati/wali kota untuk menanam dua jenis pohon itu dalam mengatasi kekeringan.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Sumba Timur, telah melakukan penanaman pohon sukun dan aren di semua sumber air di daerah itu guna mencegah terjadinya kekurangan air bersih saat dilanda musim kemarau.
Dikatakannya, ada empat kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang dilanda kekeringan ekstrem pada 2019 yaitu Kabupaten Belu, Kota Kupang, Lembata dan Flores Timur.
"Kami berharap empat kabupaten ini mulai menanam pohon sukun dan aren untuk menjaga ketersediaan air sehingga krisis air bersih pada musim kemarau tidak terjadi," kata Thomas Bangke.
Baca juga: Varietas aren Rejang Lebong unggulan nomor empat nasional
Baca juga: Aren solusi tangkal bencana banjir Bengawan Solo
Baca juga: Pohon aren diklaim turunkan suhu di Samboja Kaltim
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019