Kepala Kesbangpol Solok Selatan Alifis di Padang Aro, Kamis, menyebutkan, tapak tilas perjuangan PDRI akan dilaksanakan pada 17 Desember 2019 dengan peserta berjumlah 400 orang.
Perjalanan tapak tilas dimulai dari Kota Bukittinggi menuju Payakumbuh dan langsung menuju Solok Selatan dengan meninjau situs-situs sejarah PDRI.
Pada malam harinya, rombongan tapak tilas akan berkemah selama semalam dan diisi dengan berbagai macam rangkaian kegiatan, diantaranya pertunjukan seni randai, ekspos Ketua Forum Bela Negara Solok Selatan.
Kemudian dilanjutkan arahan Ketua Forum Bela Negara Provinsi Sumbar, sosialisasi bela negara dan wawasan kebangsaan serta ditutup dengan api unggun dan renungan suci.
Pada pagi harinya, rombongan akan tapak tilas situs-situs sejarah PDRI di Solsel diantaranya surau bulian dan rumah Jama. Selanjutnya rombongan menuju Bukit Sangka Puyuh untuk mengikuti upacara penutupan.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Bela negara itu tugas sejarah santri
Sementara itu, Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman menekankan agar kegiatan tapak tilas dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
"Jalin komunikasi yang baik dengan nagari agar kegiatan ini berjalan dengan baik," sebutnya.
Ia menambahkan, momentum tapak tilas PDRI ini adalah sebagai momentum menumbuhkan kesadaran kepada semua tentang Hari Bela Negara.
"Hari Bela Negara bagi Solok Selatan bukan hanya momen seremonial, akan tetapi Solok Selatan memiliki ikatan sejarah yang sangat kuat, karena kehadiran PDRI penyambung nyawa republik ini dan Solok Selatan punya andil di dalamnya," ungkapnya.
Ia berharap, acara tapak tilas tersebut bisa dikemas dengan baik sehingga orang akan mengetahui kalau Solok Selatan mempunyai andil dalam memperjuangkan negara ini.
Baca juga: Sebelum pelatihan bela negara, 23 peserta SMN diperiksa kesehatannya
Baca juga: Hari Santri Nasional, momentum bela negara
Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019