"Ke depan, Zmart diarahkan menjadi market place atau etalase untuk semua produk yang dihasilkan oleh mustahik penerima program BAZNAS," kata Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Irfan Syauqi Beik dalam jumpa persnya di Jakarta, Kamis.
Dia berharap Zmart dapat menjadi pusat branding, pemasaran, penjualan dan pengembangan bagi produk mustahik.
Program BAZNAS itu bermitra dengan BAZNAS BAZIS DKI Jakarta untuk memberdayakan mustahik.
Baca juga: Baznas DKI kembangkan jiwa enterpreneurship generasi milenial
Baca juga: Zakat ASN Pemprov Sumut terkumpul Rp5 miliar
Baca juga: Pansel harapkan kalangan perempuan masuk calon anggota BAZNAS
Ketua BAZNAS BAZIS DKI Jakarta KH Ahmad Lutfi Fathullah mengatakan pihaknya memberikan bantuan modal, perlengkapan dagang, renovasi dan branding warung senilai Rp5 miliar untuk 500 warung mustahik.
"Kami mendukung program Zmart karena sasarannya masuk dalam kategori dhuafa," katanya.
Zmart, kata dia, program yang menyasar kampung sehingga akan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat pemberdayaan dari zakat.
Selain itu, kemitraan dengan BAZNAS pusat akan memperkuat program karena memiliki pengalaman yang sama dalam memberdayakan mustahik.
"Tentunya, hal ini akan sangat terasa untuk mengurangi angka kemiskinan," kata dia.*
Baca juga: Kemenag buka seleksi calon anggota BAZNAS
Baca juga: Baznas DKI luncurkan warung "Bagii Piring" di Jakbar
Baca juga: BAZNAS raih penghargaan lembaga zakat pelayanan terbaik
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019