• Beranda
  • Berita
  • Sejumlah rumah di Pagarsih Bandung kembali diterjang banjir

Sejumlah rumah di Pagarsih Bandung kembali diterjang banjir

13 Desember 2019 20:01 WIB
Sejumlah rumah di Pagarsih Bandung kembali diterjang banjir
Seorang warga membersihkan lantai rumah pascabanjir yang terjadi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, Jumat (13/12/2019). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

sejak ada tol air (Pagarsih), malah jadi banjir makin parah di sini

Banjir kembali terjadi di pemukiman warga Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, tepatnya di belakang Jalan Pagarsih, Kota Bandung, Jumat akibat Sungai Citepus yang meluap.

Salah seorang warga RT 2 RW 11 Kelurahan Cibadak, Ajat (33) menuturkan peristiwa yang menyerupai banjir bandang itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB, saat hujan deras memang mengguyur sebagian besar wilayah tengah Kota Bandung.

"Banjir datang tadi sekitar jam empat, di sini hujan angin, banjir itu datang dari aliran Sungai Citepus, airnya meluber ke pemukiman," kata Ajat di lokasi Banjir.

Baca juga: Kawasan Kertasari Kabupaten Bandung diterjang banjir bandang
Baca juga: Banjir di Banjaran Kabupaten Bandung memutus akses jalan raya


Ia menyebut banjir yang terjadi itu setinggi dada orang dewasa. Para warga pun, kata dia, langsung menyelamatkan barang-barang rumah tangga masing-masing.

"Sudah biasa kalau mendung di wilayah sini pasti banjir terjadi, saya masih bekerja tadi sore langsung pulang untuk menyelamatkan barang-barang," kata dia.

Menurutnya banjir tersebut diakibatkan oleh adanya tol air di bawah Jalan Pagarsih. Alih-alih mengurangi banjir di Jalan Pagarsih, menurutnya banjir malah berpindah ke pemukiman.

"Dari sejak ada tol air (Pagarsih), malah jadi banjir makin parah di sini, sejak tahun 2017 akhir pokoknya," kata dia.

Baca juga: Tiga orang terseret arus banjir di Curug Malela Bandung Barat
Baca juga: Pembangunan Terowong Nanjung sudah 80 persen


Sementara itu, Ketua RT 2 RW 11 Kelurahan Cibadak, Atik Hidayah mengatakan sebagian warga sudah sigap dengan memasang penghalang air di pintu rumahnya masing-masing. Namun menurutnya air banjir masih bisa masuk ke beberapa rumah.

"Ada tiga rumah yang paling parah, termasuk rumah saya juga terendam setinggi dada," kata Atik.

Atik mengatakan banjir tersebut baru surut sekitar pukul 18.30 WIB. Sebagian warga hingga kini masih melakukan pembersihan rumah pasca diterjang banjir.

Baca juga: Banjir sebabkan Jalan Dayeuhkolot-Baleendah Bandung terputus
Baca juga: Pemprov Jabar bangun kolam retensi lebih besar di Dayeuhkolot

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019