Perusahaan berumur 106 tahun itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang meninjau persyaratan pendanaan dan berbagai opsi, sebagai tindak lanjut atas pengajuan beberapa investor yang mau membeli saham.
Financial Times pada Sabtu (14/12), melaporkan bahwa Aston Martin telah mengadakan pertemuan dengan miliarder Kanada Lawrence Stroll, perwakilan produsen mobil lain dan calon investor dari Timur Tengah, India dan China.
Belum jelas bagaimana skema investasi yang akan dibentuk Aston Martin. Saat ini, sejumlah perusahaan otomotif membangun aliansi untuk meningkatkan daya saing.
Kendati demikian, Aston Martin tidak mau mendirikan atau menjadi bagian sebuah grup atau aliansi otomotif seperti Peugeot dan Fiat. Mereka ingin berdiri sendiri seperti Ferrari.
Aston Martin masih percaya diri dapat berkompetisi di pasar otomotif setelah mereka meluncurkan SUV pertama yang dikhususkan untuk pengguna kalangan perempuan.
Baca juga: Cuma 10 unit, Aston Martin rilis Superleggera Concorde edisi khusus
Baca juga: Aston Martin luncurkan SUV pertama berbalut nuansa feminin
Baca juga: Aston Martin jajal pasar sepeda motor
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019