"Teknologi hanya alat, sehingga tidak akan pernah bisa menggatikan peran guru" ucapnya saat membawakan kuliah umum dengan tema Literasi Digital bagi Guru di Balai Sidang Universitas Muhammadiyah Makassar, Senin.
Meski demikian, Dosen Universitas Negeri Jakarta ini meminta agar guru bisa lebih beradaptasi dengan era digital masa kini. Oleh karena itu ia mengimbau agar guru lebih memperkaya literasi digital.
"Guru harus beradaptasi dengan era saat ini. Guru harus menguasai teknologi sehingga proses pembelajaran berjalan lebih efektif," katanya.
Baca juga: PGRI: Guru episentrum perubahan menuju Indonesia maju
Kuliah umum yang terlaksana atas kerja sama pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh, Wikimedia dan PGRI Sulsel itu menghadirkan berbagai guru dari berbagai jenjang pendidikan.
Menurut guru besar di bidang manajemen pendidikan guru ini, untuk menciptakan SDM unggul sesuai visi pemerintah, diperlukan pula kolaborasi antara kampus dan organisasi profesi, seperti PGRI, yang harus senantiasa bersinergi. Hal tersebut didasari karena PGRI ingin menjadikan kampus sebagai pusat pembelajaran bagi para guru.
Baca juga: PGRI : Guru harus dilihat komprehensif bukan sekedar dipidatokan
Pada kesempatan yang sama, Dekan FKIP Unismuh Erwin Akib mengemukakan bahwa selain kuliah umum, juga digelar pelatihan literasi bagi guru agar tidak tertinggal dalam hal pengembangan SDM pada pemanfaatan digital di eranya.
"Kegiatannya ini agar tidak ada lagi yang gaptek, apalagi bagi tenaga pengajar kita meskipun pada pelaksanaannya memang masih terbatas hanya 30 guru. 10 dari Gowa, 15 dari Kota Makassar dan lima lainnya dari Kementerian Agama Sulsel," ucapnya.
Baca juga: Presiden sebut peran guru lebih dari hanya mengajar
Erwin mengemukakan kegiatan yang dilaksanakan bersama wikimedia dengan jargon "Bebaskan Pengetahuan" merupakan langkah tepat agar guru semakin meningkatkan kualitasnya dalam menulis dan berliterasi di era digital.
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019