"Dengan adanya BI Corner di seluruh kabupaten/kota di Bali, generasi muda kami harapkan lebih mengenal Bank Indonesia, di samping yang terpenting adalah mendidik anak-anak kita agar suka membaca," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho di sela-sela meresmikan BI Corner di Denpasar, Senin.
Baca juga: Bank Indononesia minta perbankan Bali perbanyak salurkan kredit UMKM
Jika sebelumnya BI Corner sudah melengkapi sejumlah kampus dan sekolah di Bali seperti di Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Nasional, Universitas Ngurah Rai, Universitas Mahasaraswati, dan SMAN Bali Mandara, Kabupaten Buleleng, maka dalam kesempatan kali ini ditambah lima BI Corner dan lima Pojok Dongeng Baca.
Trisno mengemukakan BI Corner yang baru ditempatkan di Universitas Udayana, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Denpasar, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Karangasem, SMAN 1 Singaraja, SMKN Bali Mandara, sedangkan Pojok Dongeng dan Baca untuk di TK Dharma Wiweka, TK Wipara Badung, TK Emanuel Badung, TK Santamaria Singaraja, TK Lab Undiksha Singaraja.
Baca juga: Kerusakan fisik uang tinggi, BI gelar lomba kreasi cinta rupiah
"Di BI Corner ini tidak saja dilengkapi dengan buku-buku yang jumlahnya ribuan, tetapi juga disiapkan perangkat komputer dan jurnal-jurnal. Yang membanggakan, SMAN Bali Mandara berhasil meraih juara I BI Corner untuk tingkat SMA se-Indonesia," ujarnya.
Buku-bukunya pun, lanjut Trisno, tidak saja mengenai Bank Indonesia, tetapi juga mengenai perbankan secara umum, literasi keuangan, dan motivasi.
"Selain memberikan informasi terkait Bank Indonesia atau bank sentral, intinya dengan buku-buku yang tersedia akan menambah referensi generasi muda sehingga mereka semakin pandai," ujar Trisno.
Baca juga: BI sebut faktor non musiman bantu rupiah menguat awal Desember
Dalam kesempatan tersebut juga dirangkaikan dengan bedah buku "Bank 4.0" karya Brett King. Menurut Trisno, buku tersebut penting untuk kalangan BPR, LPD, dan industri perbankan karena pesannya digitalisasi perbankan sebuah keniscayaan. Ini juga mendukung visi pembayaran Bank Indonesia 2025.
"Sekarang bisa dilihat bank-bank itu tidak tumbuh cabangnya, cuma pindah-pindah, bahkan menurun karena sudah menggunakan teknologi," katanya.
Sedangkan BPR dan LPD, selama ini "mainnya" di lingkup wilayah. "Dengan teknologi sudah tidak mungkin hanya di daerah itu saja. Ini sebuah keniscayaan, supaya kita tidak ketinggalan dengan negara lain. Harapan saya kita bisa cepat-cepat memahami Bank 4.0 atau orang bilang bank tanpa bank, tidak perlu fisik," katanya.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019