Kepala BLUD Unit Pelaksana Teknis Dinas Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat, Safri di Waisai, Rabu, mengatakan setelah menerima laporan pada tanggal 16, keesokan harinya pada 17 Desember 2019, tim penyelam langsung diturunkan untuk mencari ikan pari manta tersebut agar diselamatkan.
Dia mengatakan tim BLUD UPTD KKPD pada 17 Desember 2019 melakukan penyelaman pada lima titik tempat bermain ikan pari manta di kawasan konservasi perairan Raja Ampat, namun belum menemukan pari tersebut.
Baca juga: Wisatawan temukan Manta terlilit tali di Raja Ampat
Baca juga: DKP NTT temukan pari manta dijual kepada masyarakat
Baca juga: Perdagangan insang pari manta di Bali digagalkan
Tim menyusuri spot menyelam manta ridge dan menemukan delapan ekor ikan pari manta, namun tidak ada yang terlilit tali. Tim kemudian menyelam di spot menyelam manta sendy dan menemukan dua pari manta, namun tidak ada yang terlilit tali.
Tim kemudian melanjutkan penyelaman di spot menyelam way, fam, dan yefnabi menemukan 9 ekor pari manta, namun tidak terlilit tali.
"Hari ini tim kami melanjutkan pencarian di kawasan konservasi perairan Raja Ampat untuk mencari ikan pari manta terlilit tali tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, wisatawan resort Papua Diving pada 15 Desember 2019 menemukan dan mengambil gambar ikan pari manta terlilit tali saat menyelam di kawasan konservasi Raja Ampat.
Foto Manta terlilit tali tersebut kemudian disebarkan ke lembaga dan komunitas konservasi di Raja Ampat agar diselamatkan.*
Baca juga: Dubes AS puji perlindungan pari manta Indonesia
Baca juga: Dua jenis pari manta ditetapkan sebagai satwa dilindungi
Baca juga: Indonesia perketat penangkapan hiu dan pari manta
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019