"Saya senang untuk mengeluarkan dokumen, saya senang untuk bersaksi jika itu sesuai, diharuskan oleh hukum," kata Pompeo saat konferensi pers dengan menteri luar negeri dan pertahanan India serta Menteri pertahanan AS Mark Esper.
"Departemen Luar Negeri telah melakukan semua hal yang sama, kami akan terus melakukannya," katanya.
Pernyataan Pompeo muncul saat DPR yang dimotori Fraksi Demokrat berdebat sebelum pemungutan suara bersejarah atas tuduhan bahwa Trump menyalahgunakan kekuasaannya dan menghalangi Kongres.
Penyelidikan DPR berfokus pada permintaan Trump dalam percakapan telepon Juli dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Trump meminta Zelenskiy memata-matai mantan wakil presiden Joe Biden, musuh politiknya, dan putranya Hunter Biden, yang duduk di kursi dewan perusahaan gas Ukraina Burisma.
Awal penyelidikan, dengan tegas Pompeo menolak upaya untuk memperoleh deposisi dari mantan dan pejabat Departemen Luar Negeri saat ini. Ia menuding Demokrat melakukan perundungan dan intimidasi. Ia menolak untuk mengindahkan surat pemanggilan atas sejumlah dokumen.
Sejak itu, sejumlah senior Kementerian Luar Negeri Ukraina dan diplomat Rusia bersaksi di hadapan Komite Intelijen DPR sebagai bagian dari penyelidikan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Dalam langkah bersejarah, DPR-AS pungut suara untuk pemakzulan Trump
Baca juga: Gedung Putih tolak hadiri dengar pendapat pemakzulan Trump
Baca juga: Diplomat AS beritahu panel pemakzulan ia didesak mencuit dukung Trump
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019