"Kegiatan seperti ini harus berlanjut. Jangan di Jakarta saja. Harapan kami bisa di daerah. Siwo juga ada di daerah. Kami harapkan kejuaraan seperti ini juga bisa digelar. Daerah biar bisa berperan," kata Wakil Sekjen PB WI Iwan Kwok di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pembinaan wushu tidak hanya berpusat di Jakarta. Banyak daerah juga memiliki potensi besar dan bahkan sudah banyak menyumbang atlet andalan ke tim nasional seperti dari Sumatera Utara maupun Yogyakarta.
Baca juga: PB WI cari atlet untuk dipersiapkan di kejuaraan dunia wushu 2022
Namun, untuk kejuaraan masih terbatas. Padahal dengan banyak turun di kejuaraan akan menambah jam terbang bagi atlet-atlet muda yang selama ini hanya berlatih di sasana-sasana yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
"Potensi kita besar. Secara prestasi internasional juga bisa diandalkan. Dengan banyak digelar kejuaraan terutama di daerah, kami optimis akan banyak muncul atlet-atlet potensial," kata Iwan Kwok menambahkan.
Cabang olahraga wushu Indonesia memang pantas dibanggakan. Sudah banyak juara dunia lahir mulai dari era Lindswell Kwok dan saat ini eranya Edgar Xavier Marvelo. Saat ini juga sudah banyak muncul pelapisnya.
Baca juga: Tekad Christina ikuti jejak prestasi wushu Edgar dan Juwita
"Ke depan banyak tantangan yang harus dihadapi. Jadi kita harus bergerak secara bersama-sama termasuk dengan pemerintah," kata kakak dari mantan juara dunia wushu Lindswell Kwok itu.
Wufest Taolu Championship 2019 yang digagas oleh Siwo PWI Pusat didukung penuh PB WI dan Kemenpora dilaksanakan selama tiga hari di Wisma Serbaguna Gelora Bung Karno Jakarta, 20-22 Desember. Ratusan peserta terlibat pada kejuaraan yang baru digelar ini.
Perguruan Rajawali Sakti Jakarta menjadi juara umum setelah merebut 17 emas, 14 perak dan 6 perunggu. Disusul Harmony Wushu Indonesia dengan raihan 8 emas, 8 perak dan 12 perunggu di urutan kedua dan Laba-Laba Sakti Jakarta Utara dengan 7 emas, 6 perak dan 5 perunggu.
Baca juga: Rajawali Sakti juara umum Wufest Taolu Championship 2019
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019