Ketua Pengurus Provinsi PODSI Sultra Abdurrahman Shaleh di Kendari, Senin mengatakan atlet rowing mengantongi tiket 11 nomor , sedangkan kayak, kano dan perahu naga mengantongi tiket 15 nomor.
"Anak-anak berjuang pantang menyerah menghadapi lawan-lawan dengan satu tekad merebut tiket PON 2020 di Papua," katanya
Baca juga: Bali loloskan enam petinju ke PON 2020
Kontingen dayung Sultra pada pra kualifikasi di danau Cipule, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang berkekuatan 45 atlet hanya mampu menggondol 2 medali emas, 3 perak dan 4 perunggu.
Dua keping medali emas dari arena pra kualifikasi PON 2020 disumbangkan pedayung rowing putri, sedangkan jenis kayak dan kano hanya kebagian medali perak dan perunggu.
"Sultra harus lapang dada menerima raihan 2 medali emas, 3 perak dari 4 perunggu sebagai hasil perjuangan maksimal para atlet tanpa kenal lelah," kata pelatih dayung Sultra Juli Wahyuddin.
Perolehan 2 medali emas dari arena pra kualifikasi PON potret ketatnya persaingan menyambut PON 2020 di Papua.
Oleh karena itu, pelatih dan atlet mengharapkan KONI dan pemerintah daerah mempersiapkan atlet secara serius menghadapi pesta olahraga multi event tersebut.
"Idealnya atlet dipersiapkan selama enam bulan. Daerah yang serius menjadikan cabang olahraga dayung sebagai andalan menggembleng atlet satu tahun, bahkan lebih dari satu tahun sebelum PON," kata Juli Wahyudin yang juga mantan atlet nasional rowing itu.
Baca juga: Sumsel kirim 115 atlet ke PON Papua 2020
Baca juga: Tim polo air Jakarta dan Jabar diprediksi bakal buat PON 2020 sengit
Pewarta: Sarjono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019