Perayaan Natal pada Rabu 25 Desember 2019 yang berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia dipenuhi seruan dan pesan-pesan menjaga kedamaian dan kerukunan antarumat beragama.Tanda orang yang bersahabat itu adalah saling bekerja sama, saling melengkapi, saling membantu untuk menciptakan Indonesia yang baik ke depan
Seruan kedamaian dan kerukunan dalam perayaan Natal 2019 disampaikan Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah tokoh bangsa melalui akun media sosial.
Presiden melalui akun Instagram terverifikasi @jokowi menuliskan sebuah harapan agar kedamaian, kegembiraan dan kerukunan senantiasa menjadi pengiring langkah bersama dalam perayaan Natal 2019.
"Kepada saudara-saudaraku umat Kristiani di seluruh Tanah Air dan di mana pun berada, semoga kedamaian, kegembiraan, dan kerukunan senantiasa menjadi pengiring langkah kita," tulis Presiden dalam akun yang dikelola oleh Tim Komunikasi Digital Presiden tersebut.
Baca juga: Dalam pesan Natal, Paus sebut bela migran hingga panggilan perdamaian
Baca juga: Romo Haryanto: Agama harus jadi penguat persatuan
Selain Presiden, seruan kedamaian dan kerukunan dalam Natal juga disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga merupakan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Melalui fitur Insta Story akun Instagram miliknya @Prabowo, ia mengucapkan, "Kepada saudara-saudaraku yang beragama Nasrani, selamat memperingati Hari Natal 2019. Semoga kedamaian dan kerukunan antarumat beragama menyertai bangsa kita tercinta."
Sementara itu Presiden RI keenam yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono melalui akun Twitter @SBYudhoyono mendoakan Natal 2019 membawa kebahagiaan dan pengharapan kepada umat Kristiani.
Perayaan Natal 2019 sendiri mengambil tema Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang. Uskup KAJ Ignatius Kardinal Suharyo di Gereja Katedral menyerukan seluruh umat menumbuhkan rasa optimisme dan kebersamaan antarumat beragama.
Suharyo mencermati bahwa saat ini terdapat tiga hal penanda mulai melunturnya kebersamaan dalam bermasyarakat yaitu ujaran kebencian, intoleransi dan politik identitas. Dirinya berharap perayaan Natal 2019 bisa menjadi salah satu momentum untuk melawan ujaran kebencian, intoleransi dan politik identitas tersebut dan umat Kristiani dapat benar-benar hidup sebagai sahabat bagi semua orang untuk mencegah melunturnya kebersamaan itu.
Kehadiran komunitas lintas agama yang dipimpin mantan Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif di Katedral sebagai bentuk upaya memperkuat silaturahmi, menurut dia, juga menunjukkan bentuk toleransi antarumat beragama.
Baca juga: Nani bahagia bebas di Hari Natal
Baca juga: Harapan Mensos di Hari Natal: Indonesia lebih damai
Sementara itu Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Resor Rawamangun, Jakarta Timur Nurhaida Siregar menyerukan seluruh umat Kristiani bersatu kembali dalam momen perayaan Natal 2019 setelah peristiwa-peristiwa yang sempat membuat umat seolah-olah terpecah.
"Dengan pesan damai ini semoga kita semua dipersatukan dalam kasih Tuhan," kata Nurhaida.
Umat juga diharapkan menanamkan perilaku jujur dalam kehidupan karena perilaku tersebut akan membawa bangsa dalam kedamaian. Ketidakjujuran atau perbuatan dosa, menurut dia, hanya akan membebani kehidupan.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga juga menyampaikan pesan damainya di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Paulus, Jakarta, dan berharap perayaan kali ini dapat membawa sukacita dan kedamaian bagi bangsa.
Sedangkan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono saat meninjau pengamanan Natal 2019 di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, selain menyampaikan informasi terkait kambibmas juga menyampaikan harapan semoga dengan perayaan Natal kali ini menjadikan Indonesia lebih damai dan lebih toleran.
Gatot yang didampingi Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama mengatakan walau berbeda keyakinan tetapi agama adalah rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. "Perbedaan adalah kekayaan bagi kita semua". Karenanya, dirinya berharap momen itu dapat menjadi waktu yang tepat untuk langkah menatap masa depan yang lebih baik.
Baca juga: Sebanyak 145.755 wisatawan kunjungi objek wisata di Gunung Kidul
Baca juga: 337 narapidana Lapas Cipinang rayakan Natal dalam kesederhanaan
Pesan damai daerah
Pesan kedamaian dan kerukunan juga mengemuka dari berbagai daerah. Pemimpin ibadah Misa Natal Gereja Katolik Regina Pacis Belitung Romo Gonzales mengajak umat Katolik di sana untuk hidup sebagai sahabat bagi semua orang.
Menurut Romo Gonzales, gereja Katolik juga mengajak semua orang untuk memiliki pandangan bahwa persahabatan untuk semua agama dan tidak membeda-bedakannya.
"Tanda orang yang bersahabat itu adalah saling bekerja sama, saling melengkapi, saling membantu untuk menciptakan Indonesia yang baik ke depan," ujar dia seraya mengajak anggota gerejanya untuk tidak terpancing dengan kelompok-kelompok lain yang memecah persatuan.
Sementara itu, tabuhan rebana para santri dari Pondok Pesantren Roudlotul Solihin yang mengiringi prosesi misa Natal di Gereja Katolik Mater Dei, Kelurahan Lamper Kidul, Kota Semarang, Rabu, memberi pesan damai tersendiri dari Jawa Tengah.
Dalam misa di gereja itu, tabuhan rebana mengiringi puluhan anak melantunkan lagu berjudul Nandur Rukun yang menceritakan kerukunan antar-umat beragama dan persatuan Indonesia. Lagu-lagu rohani juga dilantunkan dengan iringan tabuhan rebana, mengundang decak kagum dan tepuk tangan bergemuruh dari ribuan warga yang menghadiri misa di Gereja Mater Dei.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengendarai sepeda berkeliling ke gereja-gereja pada Hari Natal kagum menyaksikan kolaborasi antarumat beragama di gereja tersebut. Pemimpin Gereja Katolik Mater Dei Romo Sugihartanto juga turut bahagia menyambut kehadiran para santri dari Pondok Pesantren Roudlotul Solihin Demak.
Baca juga: Libur Natal, Ragunan dipadati 54 ribu pengunjung
Baca juga: Peziarah makam TPU Pondok Kelapa meningkat 80 persen saat Natal
Kegembiraan Natal
Selain pesan kedamaian dan kerukunan, perayaan Natal 2019 juga diliputi kegembiraan, seperti terjadi di Gereja Santo Yoseph Matraman di Jakarta Timur yang mengadakan misa khusus untuk anak-anak saat perayaan di sana berlangsung. Misa khusus yang dipimpin Romo Servas yang diisi kur dari para jemaat cilik gereja tersebut dimulai sejak pukul 09.00 WIB sampai sekitar pukul 11.00 WIB.
Kegembiraan Natal tersebut juga dilanjutkan dengan pementasan seni teater, kuis dan pembagian kado yang berlangsung sampai pukul 14.00 WIB.
Sebanyak 334 napi yang merayakan Natal di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, ikut merasakan kegembiraan karena dapat bertemu dengan keluarganya di hari raya tersebut. Hal serupa juga terjadi di sejumlah lapas lain tak terkecuali di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Selain berkesempatan untuk bertemu keluarga, sejumlah narapidana dan tahanan di sejumlah lapas di berbagai wilayah di Indonesia juga menerima remisi khusus Natal.
Sementara momen libur perayaan Natal dan Tahun Baru yang masih berlangsung juga membawa kegembiraan bagi pengunjung tempat wisata. Tercatat jumlah pengunjung kawasan wisata Ancol mencapai 54.438 orang, sedangkan Sea World yang menjadi salah satu sarana edukasi dan rekreasi di kawasan wisata tersebut didatangi setidaknya 15.040 pengunjung.
Jumlah pengunjung Ancol saat itu meningkat sekitar 20 persen dibandingkan dengan Natal 2018.
Kepala Satuan Pelaksana Promosi dan Pengembangan Masyarakat Taman Margasatwa Ragunan Ketut Widarsana di Jakarta, Rabu, mengatakan hujan yang mengguyur sejak pagi hingga siang tidak menyurutkan minat masyarakat untuk berlibur ke kebun binatang. Setidaknya ada 54.000 pengunjung yang menikmati libur Natal di sana.
Baca juga: Dekorasi Natal unik di mal Jakarta, cemara raksasa hingga SpongeBob
Baca juga: Sukacita suasana Natal di Rutan KPK
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019