• Beranda
  • Berita
  • Korban banjir di Lebak mulai terserang gatal-gatal

Korban banjir di Lebak mulai terserang gatal-gatal

2 Januari 2020 23:24 WIB
Korban banjir di Lebak mulai terserang gatal-gatal
Petugas kesehatan di posko pengungsian, Gedung PGRI Kecamatan Sajira, tengah melakukan pengobatan kepada warga korban banjir bandang yang mulai terserang penyakit gatal-gatal di Lebak, Kamis (2-1-20-20). ANTARA/Mansyur Suryana

Masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten, mulai terserang penyakit gatal-gatal, pilek, dan batuk-batuk.


"Kami bersama keluarga mulai terserang penyakit gatal-gatal, pilek, dan batuk-batuk," kata Yani, korban banjir bandang yang ditampung di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kamis.

Korban bencana banjir kini menempati pos pengungsian dengan tidur beralaskan tikar dan terpal serta pakaian hanya yang melekat di badan mereka.

Warga tidak sempat untuk mengambil pakaian maupun peralatan lainnya karena banjir bandang begitu cepat hingga merendamkan perkampungan.

Beruntung, kata dia, masyarakat selamat hingga tinggal di posko pengungsian.

Baca juga: Pemkab Lebak gelar rapat penanganan darurat bencana

Baca juga: Gubernur Banten apresiasi penanganan banjir di Lebak


Saat ini, warga yang tinggal di pengungsian, Gedung PGRI Kecamatan Sajira, sekitar 1.000 orang mulai terserang penyakit gatal-gatal juga pilek, batuk, dan diare.

"Kami merasa lega bisa mendatangi posko kesehatan untuk pengobatan," katanya menjelaskan.

Rohman, warga Sajira, mulai terserang gatal-gatal di sekujur tubuhnya karena tempat tidur tidak layak dan pakaian sudah 3 hari belum diganti.

Saat ini, dia bersama dua anak dan isteri sudah 2 hari tinggal di posko pengungsian, Gedung PGRI Kecamatan Sajira.

"Kami sudah menjalani pengobatan di posko kesehatan itu, kemudian diberikan salep antigatal dan obat panas dingin atau parastamol," katanya.

Sementara itu, petugas posko kesehatan di Gedung PGRI Kecamatan Sajira Ani mengakui bahwa banyak warga yang tinggal di pengungsian terserang penyakit gatal, diare, dan ISPA.

Mereka tinggal di pengungsian yang lingkungannya tidak sehat. Ditambah lagi pakaian mereka sudah 3 hari belum diganti.

Baca juga: Gubernur Banten pimpin penanganan banjir dan longsor Lebak

Baca juga: Tiga warga Lebak meninggal terseret luapan Sungai Ciberang, sebut BPBD


Mereka, lanjut dia, juga menjalani pengobatan karena terkena penyakit ISPA, rematik, batuk, demam, diare, dan gatal-gatal.

"Kami hari ini sudah mengajukan obat-obat ke Dinas Kesehatan Lebak karena obat-obatan sudah menipis, terutama obat salep untuk penyembuhan gatal-gatal," kata Ani.

Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020