• Beranda
  • Berita
  • Mangsa hewan peliharaan, warga Sinaboi-Riau resah ada harimau liar

Mangsa hewan peliharaan, warga Sinaboi-Riau resah ada harimau liar

4 Januari 2020 14:00 WIB
Mangsa hewan peliharaan, warga Sinaboi-Riau resah ada harimau liar
Warga menunjukan foto jejak yang diduga milik harimau sumatera di Desa Sinaboi Kecil, Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. (FOTO ANTARA/Aswaddy Hamid)

Sudah empat kambing saya mati

Warga Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, resah karena harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) liar masuk ke permukiman warga dan membunuh hewan peliharaan sejak akhir tahun 2019.

Wartawan ANTARA yang melakukan penelusuran pada pekan awal di Januari 2020 ke sejumlah desa menemui saksi mata dan juga korban harimau sumatera. Mereka berada di Desa Sinaboi Kecil dan Desa Sungai Bakau, yang keduanya berada di Kecamatan Sinaboi dan berjarak sekitar 1,5 kilometer.

"Sudah empat kambing saya mati," kata Sukro (42), warga Desa Sinaboi Kecil saat ditemui.

Ia mengatakan rumahnya didatangi harimau sumatera liar beberapa kali sejak tanggal 27 Desember 2019. Kedatangan pertama satwa belang itu membunuh seekor kambingnya namun tidak sempat dibawa lari.

"Sekitar jam lima pagi masuk di kandang, bawa satu ekor kambing tapi ditinggal karena ketahuan sama saya. Paginya kambing itu langsung saya potong karena sudah jebol lehernya," kata Sukro.

Ia mengatakan pada saat itu tidak melihat langsung sosok harimau, tapi tiga hari kemudian serangan datang lagi dan kambingnya diserang lagi. "Besok lagi dua ekor diserang tinggal kepala saja," katanya.

Ia awalnya menduga itu serangan anjing, namun di rumahnya tidak ada anjing yang masuk. Apalagi serangan ketiga semakin jelas itu sosok harimau karena bekas cakaranya terlihat jelas di dinding kandang yang terbuat dari kayu.

"Saya sadar itu sekitar jam satu malam. Saya bangunkan isteri saya, itu Simbah (harimau) datang lagi garuk-garuk kandang," katanya.

Karena merasa resah, Sukro kini memasang jerat dari tali jemuran di kandang kambingnya untuk berjaga-jaga kalau harimau itu datang lagi.

Saksi mata lain di Desa Sungai Bakau bernama Ahu (55), yang melihat harimau tersebut sudah terlihat masuk ke permukiman warga sejak bulan November. Ia mengatakan sosok harimau itu sempat terekam di kamera CCTV di rumah walet miliknya pada malam hari. Ia mengatakan melihat satu ekor harimau yang sudah dewasa.

"Itu jam setengah dua malam saya 'nengok' CCTV anjing-anjing berlarian. Awalnya saya sangka maling karena anjing menyalak semua. Ku tengok hewan itu (harimau) naik dari belakang," katanya.

Ia berharap ada tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang segera melakukan pengecekan ke lapangan. Warga sejauh ini tidak mengganggu harimau tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro, mengatakan akan memverifikasi informasi tentang kemunculan harimau di Sinaboi. Sejauh ini yang dilakukan baru mencoba mengidentifikasi foto jejak yang diambil oleh warga. Namun, dari identifikasi jejak itu lebih mengarah pada jejak anjing.

"Kalau anjing bentuk jejaknya agak meruncing atau lonjong, sedangkan harimau bundar atau melingkar," kata Heru ketika dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu.

Baca juga: Warga Rokan Hilir Ketakutan Harimau Masuk Kampung

Baca juga: Harimau masuki sebuah pabrik di Riau, ini penjelasannya

Baca juga: Harimau Masuk Desa Gara-gara Kurang Makanan di Hutan Konservasi

Baca juga: BBKSDA Riau pastikan video dan foto konflik harimau mayoritas hoaks

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020