Kepala Sub Humas Polres Flores Timur, Ipda Piter Sogen dihubungi dari Kupang, Senin, mengatakan dua warga yang tersambar petir itu berinisial YB dan AN.
"Keduanya tersambar petir saat sedang menggunakan handphone," kata Ipda Piter Sogen.
Peristiwa tersebut terjadi saat YB dan AN sedang mengantar barang-barang bawaan keluarga degan menggunakan KM Umsini di pelabuhan laut Larantuka.
Baca juga: Pendulang emas tewas tersambar petir di Mile 37 Timika
Baca juga: Lima warga tersambar petir di Jasinga Bogor, dua tewas
Baca juga: Jenazah Brimob tersambar petir dimakamkan di Siak
Saat sedang mengantar barang, hujan turun disertai angin yang kencang sehingga keduanya berteduh di bawah alat berat, mobil pemindah kontainer di jalan raya.
Saat sedang berteduh, keduanya justru asik bercerita dan memainkan telepon genggamnya. Sesaat kemudian petir menyambar puncak crane dan mengenai kedua korban.
“Keduannya tak sadarkan diri sehingga langsung dilarikan dilarikan di RSUD Larantuka," katanya.
Piter mengatakan beruntung kedua saat kejadian tersebut ada orang yang melihatnya sehingga langsung membawa keduanya ke RS Larantuka untuk dirawat.
Keduanya selamat usai di rawat di RSUD Larantuka tersebut.
Melihat kejadian tersebut Ia mengimbau warga tidak bermain ponsel di tempat terbuka saat cuaca sedang hujan agar terhindar dari sambaran petir, sebab sudah banyak kejadian, telepon genggam bisa menjadi pengantar petir jika dimainkan di tempat terbuka.*
Baca juga: Tiga jenazah siswa didik polisi tersambar petir diserahkan ke keluarga
Baca juga: 3 siswa didik polisi tewas tersambar petir di Gunung Ringgit
Baca juga: Sapi mati tersambar petir, BMKG sebut tempat terbuka perlu diwaspadai
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020