"Sekolah lapangan ini di Desa Pajagan, Kecamatan Sajira sudah mulai bisa digunakan dan kami berterima kasih kepada tokoh masyarakat yang telah menyediakan lahannya untuk didirikan sekolah lapangan yang hanya menggunakan tenda regu dengan alas dari terpal," kata Sekretaris PMI Lebak Martajaya melalui sambungan telepon, Senin.
Pihaknya juga saat ini tengah meminta bantuan dari PMI Kota Cilegon untuk alas palet sekolah lapangan itu karena, kondisi tanah di lokasi becek dan banyak lumpur pascabencana banjir lalu apalagi saat ini hujan hampir turun setiap hari.
Baca juga: Anak-anak korban bencana di Lebak harus tetap belajar, kata Menko PMK
Baca juga: Korban banjir curhat persiapan sekolah, Erick akan kontak mendikbud
Sementara, Kepala Markas PMI Kota Cilegon Nurwarta Wiguna menambahkan untuk mendukung KBM di sekolah lapangan tersebut staf markas dan KSR PMI Kota Cilegon mendonasikan meja lipat dan buku serta alat tulis kepada PMI Lebak.
"Bantuan tersebut sudah kami serahkan ke PMI Kabupaten Lebak. Diharapkan bantuan ini bisa membantu proses KBM di sekolah itu meskipun kondisinya darurat dan serba terbatas," tambahnya.
Di tempat yang sama Kepala MI Mathlaul Anwar Sudrajat mengatakan madrasah ini memiliki santri dan santriwati sebanyak 49 orang dari kelas I hingg VI. Akibat bencana banjir bandang tersebut kelas dan sarana prasana rusak bahkan, sebagian terbawa arus.
"Dengan adanya sekolah lapangan ini tentunya membantu kami khususnya pelajar agar KBM bisa tetap berlangsung dan kami pun mengapresasi PMI yang telah peduli terhadap dunia pendidikan," katanya.
Baca juga: Tanya soal kelanjutan sekolah, murid korban banjir menangis ke guru
Baca juga: Sekolah izinkan siswa korban banjir tak pakai seragam
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020