Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Nahar mengatakan pemenuhan hak-hak anak korban banjir Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten akan dikoordinasikan dengan kementerian terkait.Sepanjang ada masalah itu dan dilaporkan, tentu akan kami bantu,
"Sejak banjir hari pertama, KPPPA sudah menurunkan tim penjangkauan. Temuan tim akan segera ditindaklanjuti," ujar Nahar saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Nahar menambahkan tim penjangkauan menemukan sejumlah kebutuhan dasar dan kebutuhan spesifik anak yang masih perlu dipenuhi. Pemenuhan hak-hak spesifik anak tersebut akan dikoordinasikan sehingga bisa dipenuhi kementerian teknis yang berkaitan.
Baca juga: Menteri PPPA pantau pemenuhan hak anak korban banjir
Misalnya, terkait dengan dokumen kependudukan anak korban banjir yang hilang atau rusak seperti kartu identitas anak atau akta kelahiran akan dibantu Kementerian Dalam Negeri. Sedangkan ijazah yang hilang atau rusak akan dikoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Sepanjang ada masalah itu dan dilaporkan, tentu akan kami bantu. Dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sudah ditugasi memantau pemenuhan hak-hak anak," jelasnya.
Terkait dengan sekolah-sekolah yang berdampak banjir, Nahar mengemukakan di DKI Jakarta saja terdapat 199 sekolah. Namun, sekolah-sekolah berdampak banjir tersebut saat ini sudah bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Baca juga: Anak-anak dan perempuan korban banjir diberikan pendampingan
"Informasi yang kami terima seperti itu. Namun, kami akan terus memantau pemenuhan hak pendidikan anak korban banjir," ungkapnya.
Sementara itu, data Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa pukul 06.00 WIB menyebutkan genangan air di Jabodetabek semakin surut dan jumlah pengungsi menurun.
Di Jabodetabek, genangan air hanya terlihat di dua titik, yaitu Kabupaten Bogor dengan ketinggian 20 centimeter dan Jakarta Barat dengan ketinggian 20 centimeter hingga 60 centimeter.
Sedangkan jumlah pengungsi yang semula tercatat 36.419 jiwa menurun signifikan menjadi 14.535 jiwa.
Baca juga: Anak-anak korban bencana di Lebak harus tetap belajar, kata Menko PMK
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020