• Beranda
  • Berita
  • Pergerakan tanah paksa seratusan warga Sukaresmi Cianjur mengungsi

Pergerakan tanah paksa seratusan warga Sukaresmi Cianjur mengungsi

8 Januari 2020 17:06 WIB
Pergerakan tanah paksa seratusan warga Sukaresmi Cianjur mengungsi
Seratusan warga Kampung Cibadak di Desa Cimahi, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, mengungsi ke tempat aman untuk menghindari dampak pergerakan tanah, Rabu (8/1/2020). (ANTARA/Ahmad Fikri)
Pergerakan tanah memaksa seratusan warga Kampung Cibadak di Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman untuk menghindari bahaya.

"Tercatat 122 orang warga diungsikan ke tempat yang dinilai aman dari pergerakan tanah guna menghindari hal yang tidak diinginkan, karena terus meluas," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Dedi Supriadi saat dihubungi pada Rabu.

"Mereka yang mengungsi dari 42 rumah yang terdampak pergerakan tanah," ia menambahkan.

Sebagian besar warga yang mengungsi untuk menghindari dampak pergerakan tanah, menurut dia, warga lanjut usia, anak-anak, dan perempuan.

Warga sebagian mengungsi ke rumah tetangga atau sanak saudara yang aman dari dampak pergerakan tanah.

"Masih banyak yang menumpang di rumah tetangga atau kerabat yang tidak jauh dari lokasi pergerakan tanah. Namun menjelang malam kami imbau untuk mengungsi ke tempat aman," kata Dedi.

Menurut dia, sebagian warga diungsikan ke pondok pesantren dan tenda darurat milik BPBD Cianjur yang didirikan sekitar 300 meter dari lokasi permukiman terdampak pergerakan tanah.

BPBD, ia melanjutkan, berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang rumahnya terdampak pergerakan tanah.

"Penanganan utama adalah keselamatan jiwa warga sekitar. Saat ini kami upayakan warga berada di tempat aman karena hujan turun deras sehingga pergerakan tanah terus meluas," katanya.

Baca juga:
Pergerakan tanah di Cibadak Cianjur meluas, warga diimbau mengungsi
BPBD Tasikmalaya: Pergerakan tanah di Puspahiang masih terus terjadi

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020