• Beranda
  • Berita
  • Warga korban banjir Lebak akan terima dana renovasi rumah

Warga korban banjir Lebak akan terima dana renovasi rumah

12 Januari 2020 15:13 WIB
Warga korban banjir Lebak akan terima dana renovasi rumah
Sejumlah warga beraktivitas di dekat puing reruntuhan rumah yang rusak terkena banjir bandang di Kampung Cinyiru, Banjar Irigasi, Lebak, Banten, Kamis (9/1/2020). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww/pri.
Masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten, akan menerima bantuan dana stimulan yang digulirkan pemerintah untuk renovasi rumah mulai Rp10 juta sampai Rp50 juta.

"Kami berharap bantuan dana stimulan itu dapat mengurangi beban ekonomi warga yang terkena musibah bencana alam," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Dedi Lukman yang juga satgas bencana saat ditemui di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Ahad.

Dana stimulan yang disalurkan nanti untuk kategori yang rumahnya mengalami rusak berat Rp50 juta, Rp25 juta rusak sedang dan Rp10 juta rusak ringan.

Selain itu warga yang anggota keluarganya meninggal dunia juga akan menerima bantuan dari pemerintah.

Begitu juga bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat dan tidak bisa dihuni akan mendapatkan dana hunian sementara sebesar Rp500 ribu/bulan.

Baca juga: Warga korban banjir bandang di Lebak terancam kehilangan pekerjaan

Baca juga: Korban bencana banjir Lebak dibantu pakaian dalam dan anak

Baca juga: Anggota DPR apresiasi penanganan banjir bandang di Lebak


Dana hunian sementara itu, kata dia, nantinya untuk menyewa rumah sambil menunggu pembangunan rumahnya rampung selama enam bulan.

Pemerintah daerah saat ini tengah melakukan pendataan di lapangan agar penerima bantuan benar-benar orang yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor.

Pendataan itu, kata dia, sesuai dengan nama dan alamat warga yang terdampak bencana alam tersebut.

"Kami berharap pendataan itu akurat dan valid,sehingga tepat sasaran bagi warga korban bencana banjir bandang dan longsor," katanya.

Berdasarkan pendataan sementara jumlah kerusakan rumah kategori berat sebanyak 1.060 unit, 428 rusak ringan dan 1.226 rumah terendam.

Selain itu juga sebanyak 28 jembatan rusak berat, 19 sekolah rusak berat dan 18 pesantren rusak berat, sedangkan, korban jiwa sebanyak 10 orang dan seorang di antaranya belum ditemukan bernama Rizki (8).

Baca juga: 18 pesantren di Lebak rusak berat diterjang banjir bandang

Baca juga: Warga pengungsi korban banjir di Lebak rebutan bantal

Baca juga: Kerusakan jembatan akibat banjir Lebak capai Rp56 miliar


Lokasi bencana banjir bandang dan longsor tersebar di 27 desa di 40 titik di enam kecamatan antara lain Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Curugbitung, Maja dan Cimarga.

"Kami minta dana stimulan itu dapat direalisasikan setelah berakhirnya masa tanggap darurat bencana agar korban banjir bandang dan longsor kembali hidup normal dan sejahtera," katanya.

Saprudin (45) warga Banjar Irigasi Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak menyambut positif bantuan dana stimulan pembangunan renovasi rumah bagi warga korban bencana alam itu.

Saat ini dia masih merasa bingung setelah rumahnya rusak berat diterjang banjir bandang dan longsor.

"Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan dana stimulan yang digulirkan pemerintah itu," kata Saprudin yang kondisi rumahnya rusak berat di tepi aliran Sungai Ciberang.*

Baca juga: Ikatan Keluarga DPRD Banten bantu korban banjir Lebak

Baca juga: Bantu korban bencana Lebak, F-PKS Pandeglang galang dana

Baca juga: Testimoni: Libur Tahun Baru selamatkan jiwa penambang ilegal

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020