• Beranda
  • Berita
  • Cuaca ekstrem di Kolaka, Basarnas pantau wilayah pesisir pantai

Cuaca ekstrem di Kolaka, Basarnas pantau wilayah pesisir pantai

12 Januari 2020 18:16 WIB
Cuaca ekstrem di Kolaka, Basarnas pantau wilayah pesisir pantai
Tim Basarnas Kendari memantau wilayah pesisir pantai Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Ahad (12/1/20). (ANTARA/Harianto)

Badan Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) memantau wilayah pesisir Kabupaten Kolaka yang alami cuaca ekstrem.

Humas Kantor SAR Kendari Wahyuddin, saat dihubungi di Kendari, Ahad, mengatakan pihaknya melakukan pemantauan untuk melihat cuaca ekstrem dengan menurunkan tujuh sampai sembilan orang personel.

Wahyudi mengungkapkan selain di Kolaka, pemantauan juga dilakukan di sejumlah wilayah lainnya, seperti Kota Kendari, Wakatobi, Baubau, dan Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Yang kami pantau wilayah-wilayah seperti Kendari, Kolaka, Baubau dan juga Wanci. Beberapa daerah itu memiliki wilayah pesisir yang banyak, di kota-kota itu juga kami memiliki pos-pos yang selalu siap siaga," katanya.

Baca juga: BMKG Sultra keluarkan peringatan dini waspada cuaca ekstrem

Baca juga: BMKG: Di Sultra tiga hari kedepan berpotensi cuaca ekstrem

 

Cuaca ekstrem angin kencang dengan gelombang tinggi terjadi di pesisir pantai Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Minggu (12/1/20). (ANTARA/Harianto)


Cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi terlihat menghantam sepanjang bibir pantai di Kabupaten Kolaka, sehingga membuat air laut meluap ke ruas jalan raya daerah itu.

Ia mengimbau kepada masyarakat, khusunya nelayan, sebelum melakukan kegiatan khususnya di laut agar memperhatikan kondisi cuaca, mencari tau cuaca hari ini dan beberapa hari ke depan seperti apa.

"Selain itu memperhatikan kondisi kelayakan kapal atau perahu yg digunakan apakah layak atau tidak dan memastikan alat-alat navigasi seperti kompas apakah berfungsi dengan baik, termasuk alat komunikasi berupa radio maupun HP. Terakhir perhatikan alat keselamatan seperti life jacket ataupun ring buoy tersedia di kapal ataupun perahu," ujarnya.*

Baca juga: BMKG: Tinggi gelombang laut Banda Timur Sultra capai 4 meter

Baca juga: Wilayah Wakatobi-Sultra disebut BMKG berpotensi hujan



.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020