Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memegang peranan penting dalam membangun desa.Ini lebih baik dari sebelumnya, kami terus meningkatkan jumlah desa yang tersambung dengan internet dan memiliki TIK yang baik pula
"Melalui penguatan TIK, kita bisa mengetahui bagaimana kondisi yang ada di desa. Untuk itu, kami terus melakukan penguatan di desa-desa yang ada di Tanah Air, " ujar Halim usai melakukan telekonferensi dengan sejumlah desa di Tanah Air di ruang kendali Kemendes PDTT, Jakarta, Senin.
Baca juga: Mendes PDTT resmikan infrastruktur di desa wilayah perbatasan Malaka
Halim mengibaratkan ruang kendali tersebut sebagai ruang pertempuran melawan kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan di desa.
Dia menambahkan perjuangan sesungguhnya untuk membangun desa dimulai dari penguatan infrastruktur TIK.
Baca juga: Mendes PDTT: Jangan sampai permasalahan hukum ubah kebijakan dana desa
"Jihad melawan pengangguran itu jihad yang harus kita lakukan, dan dimulai melalui penguatan pusat data dan informasi, sehingga bisa tahu bagaimana kondisi yang ada di desa, yakni perencanaan, penggunaan dana desa, perkembangan, hingga pemanfaatan dana desa," jelas Halim.
Baca juga: DPD RI-Mendes PDTT gelar rapat bahas akurasi desa fiktif
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menambahkan dengan memiliki data, maka masyarakat bisa membangun desa dengan lebih baik pula.
Halim menyebutkan saat ini ada sekitar 13.000-an desa yang belum memiliki sarana prasarana TIK yang memadai.
"Ini lebih baik dari sebelumnya, kami terus meningkatkan jumlah desa yang tersambung dengan internet dan memiliki TIK yang baik pula," terang dia.
Halim menjelaskan pihaknya akan bekerja sama dengan Kominfo dan Telkom untuk penyediaan sarana internet di pedesaan. Pihaknya menargetkan pada tahun ini, semakin banyak desa yang memiliki jaringan internet.
"Semua desa prioritas, karena yang di desa itu keluarga kita yang harus kita perhatikan," kata Halim.
Pewarta: Indriani
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020