Guna menjalankan Rukun Islam yang ke-5, yaitu menunaikan ibadah haji selama ini umat Muslim di Kabupaten Mahakam Ulu masih mengikuti kuota dari Kabupaten Kutai Barat sehingga kuotanya masih sedikit
Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu mengusulkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur agar kabupaten yang berlokasi di perbatasan negara Indonesia-Malaysia ini bisa memiliki kuota haji sendiri yang tidak digabung dengan daerah lain, dan jumlahnya bisa bertambah.
"Guna menjalankan Rukun Islam yang ke-5, yaitu menunaikan ibadah haji selama ini umat Muslim di Kabupaten Mahakam Ulu masih mengikuti kuota dari Kabupaten Kutai Barat sehingga kuotanya masih sedikit," kata Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Mahakan Ulu (Mahulu) Yohanes Avun di Ujoh Bilang, Ibu Kota Kabupaten Mahulu,Selasa.
Selama ini, lanjutnya, kuota haji untuk Mahulu hanya berjumlah 6-7 orang per musim haji karena masih bergabung dengan Kabupaten Kutai Barat.
Jumlah itu dinilainya masih minim, karena meski mayoritas penduduk Mahulu beragama Katolik dan Kristen, namun penduduk Muslim juga banyak dan yang berkeinginan pergi haji jumlahnya melebihi kuota tersebut.
Untuk itu, dalam kesempatan silahturahmi dengan Kanwil Kemenag Provinsi Kaltim beberapa hari lalu di Ujoh Bilang, Yohanes Avun mengusulkan untuk kuota haji Mahulu bisa berdiri sendiri dan jumlahnya ditambah mulai tahun 2020.
"Mengingat kuota yang masih kecil, maka saya atas nama pemerintah daerah meminta agar mulai tahun 2020 ini Kabupaten Mahulu bisa miliki kuota haji sendiri. Setelah itu, harapan selanjutnya tentunya jumlahnya bisa lebih banyak dari sekarang karena peminatnya memang banyak," katanya.
Menanggapi permintaan Pemkab Mahulu yang disampaikan oleh Yohanes Avun tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kaltim Sofyan Noor pun langsung menyetujui.
Ia menyatakan bahwa mulai tahun 2020 Kabupaten Mahulu sudah bisa memiliki kuota haji sendiri.
Sofyan juga menyatakan bahwa Kabupaten Mahulu mulai tahun ini memiliki "user name" untuk kuota haji sendiri, namun masih ada satu kendala, yakni jaringan internet yang belum stabil sehingga ia meminta agar jaringan internet dikuatkan agar tidak ada hambatan saat melakukan pendaftaran.
"Mulai tahun ini Kanwil Kemenag untuk Kabupaten Mahulu dikhususkan bisa memiliki kuota haji sendiri, tinggal proses selanjutnya adalah penguatan jaringan, karena pendaftarannya dilakukan secara daring dan secara nasional," katanya.
Untuk itu, seluruh Kanwil Kemenag di daerah-daerah harus mempersiapkan diri untuk bisa mendaftarkan melalui daring bagi calon yang akan berangkat haji, karena pola daring diberlakukan agar semuanya transparan dan sesuai dengan aturan, demikian Sofyan Noor.
Baca juga: Kuota haji Kaltim 2.819 orang
Baca juga: TNI, Kemendikbud, dan Mahulu bersinergi didik siswa perbatasan
Baca juga: DPRD akui jaringan telekomunikasi berkembang di perbatasan Mahulu
Baca juga: Mahulu persiapkan bangun bandara di Ujoh Bilang
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020