• Beranda
  • Berita
  • Kenapa banyak garis merah dan kuning di fasilitas publik Jepang?

Kenapa banyak garis merah dan kuning di fasilitas publik Jepang?

15 Januari 2020 11:37 WIB
Kenapa banyak garis merah dan kuning di fasilitas publik Jepang?
Garis-garis pendek warna merah dan kuning yang ditemui di beberapa stasiun kereta di Jepang. (ANTARA/Twitter/@a0s4u0k2a1)
Mulai dari mesin penjual otomatis (vending machine), layar digital di atas jalan-jalan kota, hingga tangga di stasiun kereta di Jepang banyak ditemukan garis-garis pendek dengan cat warna merah dan kuning.

Meski sudah sering dijumpai dan dilihat, ternyata banyak juga warga Jepang yang tidak tahu apa fungsi garis-garis bercat merah dan kuning itu, apalagi pendatang dan turis mancanegara ya.

Itu lah kenapa ketika seorang pengguna Twitter berakun @a0s4u0k2a1 mengunggah foto tangga, dengan tanda merah dan kuning seperti itu, di sebuah stasiun, akhirnya menjadi viral.

“Ini adalah tanda yang ditemukan di stasiun kereta api tertentu. Itu sesuatu yang saya syukuri. Karena saya memiliki strabismus dan astigmatisme, tangga terlihat bengkok bahkan meski ada pegangan. Jika seseorang bersama saya, mereka dapat membantu saya menggunakan tangga, tetapi saya sendiri tidak mungkin melakukannya."

"Dengan tanda ini saja, saya bisa menggunakan tangga dengan aman. Jika mereka memilikinya di stasiun-stasiun di seluruh Jepang, bayangkan betapa amannya saya menggunakan tangga. Saya ingin semua orang tahu tentang ini," tulis @a0s4u0k2a1 menyertai fotonya, dikutip Rabu.


Baca juga: Sambut perubahan bisnis perjalanan, HIS Travel ubah logo

Baca juga: Napak tilas Tora-san di Shibamata

Unggahan @a0s4u0k2a1 itu langsung mendapat banyak komentar, lantaran banyak warga Jepang yang tidak tahu dan tidak menyadari bahwa garis-garis merah dan kuning yang tertera di tangga itu memiliki fungsi yang sangat vital.

Setelah mendapatkan lebih 72.000 likes dan 43.000 retweet, @a0s4u0k2a1 melanjutkan unggahan berikutnya, tulis SoraNews24 dalam laporannya.

"Tanda ini disebut tanda pengenalan tangga. Bahkan jika penglihatan Anda tidak terganggu, itu bekerja dengan baik bagi mereka yang lelah atau ketika gelap. Saya senang orang sebanyak mungkin mengingat ini."

Orang-orang dengan gangguan penglihatan seperti @a0s4u0k2a1 kemudian juga menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana tanda itu membantu mereka, mengatakan bahwa naik tangga tidak terlalu buruk, tetapi ketika turun mereka merasa seolah-olah akan jatuh, karena tangga terlihat bengkok dan sedikit tidak fokus.

Ini membuat bagian tengah tangga menjadi tempat yang mustahil untuk dititi, dan bahkan menuruni tangga di samping sambil memegang pegangan tidak cukup untuk membuat segalanya aman.

Orang-orang di Jepang terkejut mengetahui tanda pengenalan tangga, dan mereka berkomentar seperti berikut ini:

"Wow, aku tidak pernah tahu tanda seperti ini ada."

"Saya me-retweet ini karena penting bagi orang untuk tahu."

Baca juga: Pilih tur ke Jepang atau Eropa?

Baca juga: Penggemar Arashi, simak tiket promo ke Jepang per Desember 2019


"Saya sudah melihat tanda-tanda ini tetapi tidak pernah berpikir dua kali tentang itu. Sekarang saya akan menghargai mereka setiap kali saya berjalan menuruni tangga."

“Akhirnya saya menemukan untuk apa tanda-tanda ini! Mereka harus menjadikan ini fitur standar di mana-mana.”

"Betapa indahnya ini ada untuk membantu orang."

Sejumlah besar komentator juga mengatakan bahwa mereka menderita hambatan penglihatan yang sama dan telah menemukan tanda-tanda ini sangat berguna juga.

Arsitek baik di Jepang dan luar negeri juga meninggalkan komentar, dengan mengatakan mereka telah menggunakan desain ini di gedung mereka, atau berencana untuk menggunakannya di masa depan.

Ini hanya untuk menunjukkan bagaimana hal-hal kecil bisa menjadi cara besar untuk membawa perubahan positif bagi kehidupan orang-orang.

Sama seperti dua lubang di tempat sampah daur ulang Jepang dan kait ganda di bagian belakang pintu toilet, yang memiliki alasan yang sama mengejutkannya.

Baca juga: Lima tempat makan halal di Kanagawa, Jepang

Baca juga: Semenanjung Kunisaki, wisata "anti-mainstream" di Jepang

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020