• Beranda
  • Berita
  • Mendikbud tegaskan eksperimen penting untuk pendidikan

Mendikbud tegaskan eksperimen penting untuk pendidikan

17 Januari 2020 18:50 WIB
Mendikbud tegaskan eksperimen penting untuk pendidikan
Mendikbud Nadiem Makarim ketika berbicara dalam diskusi Indonesia Millennial Summit di Jakarta Selatan, Jumat (17/1) (ANTARA/Prisca Triferna)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menekankan untuk melakukan reformasi dan lompatan sistem pendidikan maka eksperimen adalah sesuatu yang dibutuhkan demi mencari inovasi yang terbaik.

"Risiko terbesar itu bukan untuk bereksperimentasi, itu salah sekali. Saya paling kesal orang-orang yang mengatakan edukasi jangan dijadikan eksperimen. Lalu bagaimana kita akan mengimprovisasi? Satu-satunya cara untuk mengimprovisasi sistem apapun adalah dengan inovasi," kata Mendikbud Nadiem ketika menjadi narasumber dalam diskusi di Indonesia Millennial Summit di Jakarta Selatan pada Jumat.

Baca juga: Mendikbud: Lompatan pendidikan tak akan selesai dalam lima tahun

Inovasi, kata Nadiem, perlu dilakukan dengan melakukan percobaan atau eksperimen kemudian mengoptimalkan hal itu lalu mencoba hal-hal baru dan menemukan bentuk yang tepat. Berbagai macam eksperimen itu bisa ada yang berakhir dengan kegagalan atau kesuksesan.

Inovasi yang gagal kemudian akan ditinggalkan dan tidak akan dipakai lagi.

Nadiem mengatakan bahwa sistem pendidikan yang berjalan saat ini tidak sempurna dan harus dilakukan reformasi atau lompatan untuk mengubahnya.

Sistem pendidikan Indonesia saat ini, kata mantan bos GoJek itu, lebih banyak mengurusi administrasi pendidikan dan birokrasi yang mendistraksi guru melakukan tugasnya yaitu mengajar dan berinteraksi dengan murid.

Bagi Indonesia risiko terbesar yang bisa dilakukan adalah hanya diam di tempat tidak bergerak melakukan perubahan dan bereksperimen untuk mendapatkan bentuk yang lebih baik.

"Kalau kita hanya diam di tempat akan semakin tidak relevan apa institusi pendidikan kita dan apa yang diajarkan kepada anak muda kita. Sedangkan risiko terendah adalah mencoba hal-hal baru dan mengundang civil society untuk mencoba dan berpartisipasi dalam sistem pendidikan," tegas dia.

Baca juga: Stafsus Presiden Billy usulkan program "Anak Muda Baper"
Baca juga: Dalam satu pekan Mendikbud didemo hingga dua kali
Baca juga: Pegiat pendidikan nonformal desak Nadiem Makarim ubah aturan nonformal

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020