"Kami sangat meyakini bahwa umaro atau pemerintah tidak boleh jauh dari ulama, bagaimanapun yang mengontrol kami adalah para alim ulama," katanya pada kegiatan pengajian akhir bulan tingkat Kabupaten Serang di Masjid Jami Nurul Arofah Kampung Gedong Desa Bojonegara Kecamatan Bojonegara, di Serang, Selasa.
Bupati Tatu juga membantah adanya isu bahwa Bupati Serang telah menghentikan program keagamaan khususnya kegiatan rutin pengajian itu.
"Program keagamaan di Kabupaten Serang dari dulu tidak pernah hilang, karena kegiatan ini sangat penting sebagai sarana silaturahmi dan komunikasi antara pemerintah daerah dengan para ulama dan masyarakat. Tapi memang kalau dulu kegiatannya di Pendopo, sekarang kita yang turun ke masyarakat bergantian di setiap kecamatan," ujarnya.
Baca juga: MUI Banten gelar pengajian ulama dan umaro di Pandeglang
Baca juga: JK singgung Ma'ruf Amin sulit jalankan peran ulama dan umaro bersamaan
Menurutnya, perubahan tempat itu juga dimaksudkan supaya jajaran pemerintah daerah bisa melihat langsung kondisi masyarakat di masing-masing tempat.
Selain itu program tersebut juga bisa dijadikan untuk sosialisasi program pemerintah daerah, dimana masyarakat bisa bertatap muka langsung dengan pimpinan daerah.
"Pengajian ini juga menekankan betapa pentingnya pendidikan agama untuk anak-anak kita, terutama bagi para ibu yang berkewajiban mendidik ilmu agama bagi anak-anaknya. Mereka harus terbiasa dengan majlis taklim," katanya.
Tatu juga mengingat tentang bahaya narkoba yang saat ini sudah merebak, sehingga akan menjadi permasalahan jika tidak dibentengi dengan ilmu agama yang mumpuni.
"Jadi jangan lengah, kalau kita lengah ke anak-anak kita ya akan celaka," kata Tatu.*
Baca juga: Putra Bupati Serang raih emas pada kompetisi sains di India
Baca juga: Tatu siap kembali maju pada Pilkada 2020
Baca juga: Forum Ulama Serang dukung Tatu lanjutkan jadi Bupati Serang
Pewarta: Lukman Hakim/Sambas
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020