Pengelola objek wisata Air Terjun Palano, Nagari Lakitan Tengah, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menjadikan tanaman anggrek putih sebagai ikon pariwisata setempat.Kami bersyukur saat ini lokasi sudah bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat, kendati demikian lebih baik datang ketika sedang tidak di musim penghujan karena jalannya masih jalan tanah sehingga rentan becek
"Tanaman anggrek putih bisa dengan mudah ditemui di kawasan Air Terjun Palano, sehingga kami akan menjadikan bunga cantik ini sebagai ikon," kata Sekretaris Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Tunas Muda Bersama, Debi Nispi di Painan, Rabu.
Ke depan, tambahnya, secara bertahap pihaknya akan memperbanyak tanaman tersebut di lokasi, sehingga akan mempercantik objek wisata alam itu.
Selain itu, pihaknya juga berencana memperbanyaknya di media tanam polybag sehingga bisa dijadikan sebagai buah tangan bagi wisatawan yang datang.
Ia menyebut sebagai objek wisata yang baru dikelola, berbagai sarana dan prasarana pendukung terus dibangun di lokasi, termasuk akses jalan.
"Kami bersyukur saat ini lokasi sudah bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat, kendati demikian lebih baik datang ketika sedang tidak di musim penghujan karena jalannya masih jalan tanah sehingga rentan becek," kata dia.
Keberadaan jalan jelasnya, tidak bisa dilepaskan dari peran Wali Nagari Lakitan Tengah, Irwandi dan perangkat daerah terkait hingga pada akhirnya Kodim 0311/Pesisir Selatan memprogramkan pembukaan jalan di lokasi pada 2018 melalui kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa atau TMMD ke-103.
Selanjutnya melalui kerja sama BUMNag dengan UPTD Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Pesisir Selatan juga telah dibangun akses jalan dari jalan induk ke lokasi air terjun, pos jaga, tempat parkir dan lainnya di lokasi.
Sementara itu, Kepala UPTD KPHP Pesisir Selatan, Madrianto menyebutkan objek wisata Air Terjun Palano merupakan salah satu objek wisata yang potensial dikembangkan.
Hal tersebut, jelasnya karena di lokasi terdapat beberapa titik air terjun yang menawarkan keindahan beragam sehingga wisatawan yang datang tidak akan jenuh berlama-lama.
Selain adanya anggrek putih, di lokasi itu pihaknya juga mendetekasi tiga batang Bunga Bangkai (Amorphophallus Titanum), hanya saja masih dalam tahap fase vegetatif.
Saat ini di atas umbi bunga tumbuh batang tunggal yang daunnya menyerupai daun pepaya, setelah batang tunggal dan daun bunga layu, maka umbi yang tersisa di dalam tanah memunculkan bunga yang menggantikan batang dan daun, fase ini dikenal dengan fase generatif.
Baca juga: Kalender pariwisata Sumbar 2020 minus Pesisir Selatan dan Dharmasraya
Baca juga: Rabab Pasisia jadi suguhan wajib acara resmi pemerintah
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020