"Kaitannya dengan corona ini karena menyangkut masalah kesehatan jadi otomatis tugas dan fungsinya lebih banyak di karantina tetapi kami di CIQ Bandara tetap berkoordinasi," kata Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjung Pandan, Hendra Adhiwibowo di Tanjung Pandan, Selasa.
Menurut dia, petugas Custom Immigration Quarantine (CIQ) di Bandara Internasional H.AS Hanandjoeddin selalu berkoordinasi apabila ada jadwal kedatangan pesawat dari luar negeri di bandara tersebut.
Meskipun memiliki tugas dan fungsi masing-masing para petugas CIQ di bandara tetap berkoordinasi melalukan pengawasan terhadap kedatangan WNA baik dari aspek kesehatan serta kelengkapan dokumen kunjungan.
"Misalnya ada penumpang di Karantina tidak lolos maka Imigrasi bisa menolak. Pertamanya di karantina dulu jika di karantina tidak ada masalah maka imigrasi akan melihat kelengkapan dokumennya juga," ujarnya.
Ia mengatakan, jumlah kunjungan warga negara asing yang datang ke daerah itu pada Oktober 2019 sebanyak 1.327 orang, November sebanyak 1.641 orang, Desember 1.482 orang dan Januari sebanyak 959 orang.
Sedangkan pada bulan Januari 2020 kunjungan wisatawan didominasi oleh WNA yang berasal dari Malaysia sebanyak 765 orang, China sebanyak 82 orang dan Singapura sebanyak 17 orang.
"Namun hingga saat ini berdasarkan info dari karantina belum ditemukan penumpang yang dicuriga terindikasi virus corona," katanya.
Sebagai langkah antisipasi, kata dia, Kantor Kesehatan Pelabuhan juga telah memasang alat pengukur suhu tubuh atau "thermo scanner" di terminal kedatangan penumpang.
"Dan para petugas juga telah menggunakan masker ketika bertugas guna menghindari risiko penularan virus tersebut," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Center ajak Pemda di Indonesia ikuti Aceh tangani virus Corona
Baca juga: Menkes imbau masyarakat jaga imunitas tubuh cegah virus corona
Baca juga: Enam mahasiswa Riau berada di Wuhan China dalam kondisi sehat
Pewarta: Kasmono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020