• Beranda
  • Berita
  • Presiden: BRIN agar identifikasi riset strategis dan solutif

Presiden: BRIN agar identifikasi riset strategis dan solutif

30 Januari 2020 15:57 WIB
Presiden: BRIN agar identifikasi riset strategis dan solutif
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro (tengah) berjabat tangan dengan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (kanan) Thomas Djamaluddin saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Citra Satelit Penginderaan Jauh 2020, Jakarta, Selasa (28/01/2019). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

... BRIN harus bisa mengorkestrasi pengembangan riset yang sangat strategis yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memecahkan permasalahan bangsa dan memanfaatkan peluang global bagi kemajuan negara Indonesia.

Presiden Joko Widodo mengarahkan agar Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk mengidentifikasi riset strategis dan solutif serta inovatif untuk menjawab kebutuhan bangsa.

"Saya minta agar BRIN mampu mendeteksi dan mengidentifikasi topik-topik riset yang strategis dan inovatif yang sesuai dengan kebutuhan bangsa," kata Presiden Jokowi dalam pembukaaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemristek/BRIN 2020 Integrasi Riset dan Inovasi Indonesia di Puspiptek Tangerang Selatan, Banten, Kamis.

Jokowi mengatakan BRIN harus bisa mengorkestrasi pengembangan riset yang sangat strategis yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memecahkan permasalahan bangsa dan memanfaatkan peluang global bagi kemajuan negara Indonesia.
Baca juga: Menristek: Fokus riset 2020 bantu tuntaskan permasalahan ekonomi
Baca juga: Untuk keberlanjutan planet dibutuhkan pengembangan ekonomi sirkular


"Birokrat-birokrat BRIN jangan hanya duduk di kantor di belakang meja tapi harus turun dan keliling untuk mengidentifikasi riset-riset inovatif dan strategis, mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dari hulu sampai hilir dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang ada lewat riset dan inovasi," tutur Jokowi.

Presiden Jokowi memberikan BRIN tiga pesan yakni pertama, BRIN harus segera mengkonsolidasikan agenda riset strategis nasional seperti di bidang pangan, energi, kesehatan, pertahanan, teknologi informasi dan komunikasi.

Pengembangan teknologi dan inovasi mendukung percepatan kemajuan bangsa serta memberikan nilai tambah bagi negara dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Kedua, BRIN harus segera melakukan konsolidasi anggaran. Anggaran riset penelitian dan pengembangan seluruhnya sebanyak Rp27,1 triliun, dan Jokowi ingin anggaran di semua kementerian dan lembaga itu dikonsolidasikan sehingga menghasilkan hilirisasi riset yang baik hingga ke industri.
Baca juga: Menristek dorong program Riset Pro dilanjutkan
Baca juga: Kemenristek: Kesehatan dan obat masuk prioritas nasional
Jokowi mengatakan begitu pembangunan infrastruktur selesai, maka dana bisa digeser untuk menambah pendanaan riset nasional demi kemajuan masa depan bangsa.

"Angka itu (Rp27,1 triliun) memang belum banyak dibandingkan negara-negara maju namun jika kita manfaatkan optimal fokus pada tema-tema strategis yang solutif, saya yakin hasil riset kita akan berdampak kepada kemajuan masyarakat," tutur Jokowi.

Ketiga, BRIN segera melakukan konsolidasi aktor dan jejaring yang harus terlibat dalam proyek inovasi strategis nasional. Selain mengkonsolidasikan 329 unit riset milik kementerian dan lembaga, BRIN juga bisa meningkatkan peran serta swasta dalam riset-riset unggulan. Kebijakan super tax deduction menjadi pendorong bagi swasta untuk melakukan penelitian dan pengembangan mereka di Indonesia.
Baca juga: BRIN lanjutkan mimpi Habibie komersialisasikan hasil riset dan inovasi
Baca juga: Inovasi yang menjanjikan jadi produk komersial dihilirisasi BRIN

Fokus riset 2020 bantu selesaikan masalah ekonomi

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020