Hal itu disampaikan Benny dalam sambutannya yang dibacakan Kapusdiklat Bela Negara Brigjen TNI Kartiko Wardani pada pembukaan Diklat Bela Negara di Lingkup Pekerjaan Bagi PNS Golongan I-II Mabes TNI/Angkatan Gelombang I/2020, di Pusdiklat Bela Negara Rumpin Bogor, Senin.
Baca juga: Kemhan sosialisasikan bela negara kepada siswa SMA di perbatasan
Situs resmi Kemhan menyebutkan pembukaan Diklat Bela Negara di lingkup pekerjaan bagi PNS Golongan I-II Mabes TNI/Angkatan Gelombang I/2020 diikuti sebanyak 50 peserta.
Kabadiklat Kemhan mengatakan bahwa pembinaan kesadaran bela negara diarahkan untuk menangkal paham-paham, ideologi, dan budaya yang bertentangan dengan nilai kepribadian bangsa Indonesia.
Baca juga: Ditjen Kemenhan: Bela negara mengandung nilai cinta tanah air
Bela negara, kata dia, dilakukan secara berkesinambungan melalui pendidikan, latihan, serta sosialisasi sehingga dapat dijadikan landasan yang kokoh terhadap ketersediaan sumber daya pertahanan yang tangguh.
Ketersediaan sumber daya pertahanan yang tangguh tersebut, lanjut dia, baik dari aspek geografi, demografi, kekayaan alam maupun kondisi sosial.
Baca juga: Prabowo ajak anak bangsa terlibat bela negara
Kabadiklat Kemhan menjelaskan bahwa hakikat pembinaan kesadaran bela negara adalah upaya untuk membangun karakter bangsa Indonesia dengan jiwa nasionalisme, patriotisme, serta ketahanan nasional.
Pembangunan karakter bangsa diperlukan demi terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dengan mewujudkan dan melaksanakan pembangunan nasional guna mencapai tujuan nasional.
Baca juga: Pengamat: Tangkal radikalisme dengan Bela Negara era milenial
Selain itu, Kabadiklat Kemhan juga berpesan agar peserta Diklat jangan pernah mengenal kata menyerah dan tetap semangat.
"Semangat merupakan modal utama dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan," katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020