Presiden RI Joko Widodo memerintahkan seluruh instansi pemerintah baik pusat maupun daerah untuk bersinergi meningkatkan upaya pencegahan atau mitigasi bencana.Pusat, provinsi maupun kabupaten/kota harus bersama-sama bersinergi untuk melakukan pencegahan, melakukan mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan. Yang selama ini cukup baik tapi perlu ditingkatkan agar lebih baik lagi
"Pusat, provinsi maupun kabupaten/kota harus bersama-sama bersinergi untuk melakukan pencegahan, melakukan mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan. Yang selama ini cukup baik tapi perlu ditingkatkan agar lebih baik lagi," ujar Presiden di Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Instruksi itu disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2020 yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Sentul International Convention Center, Bogor.
Baca juga: BNPB adakan rakor untuk langkah pemulihan bekas tambang ilegal
Presiden juga meminta sekda dan dinas terkait melakukan pengendalian tata tuang berbasis pengurangan risiko bencana, serta selalu sigap menghadapi potensi-potensi risiko bencana yang ada, sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing.
Presiden juga memerintahkan gubernur, bupati, wali kota segera menyusun rencana kontigensi termasuk penyediaan sarana, prasarana kesiapsiagaan yang betul-betul dapat dilaksanakan oleh semua pihak, dan harus siap menangani bencana secara tuntas.
Kemudian, kata Presiden, penanggulangan setiap bencana harus dilaksanakan dengan pendekatan kolaboratif yang pentahelix yaitu kolaborasi unsur pemerintah, akademisi dan peneliti.
Baca juga: Presiden minta seluruh pihak antisipasi karhutla
"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus meningkakan kepemimpinan dan mengembangkan SDM yang andal dalam penanggulangan bencana, penataan kelembagaan yang mumpuni termasuk program dan anggaran yang harus ditingkatkan sesuai dengan prioritas RPJMN 2020-2024," ujar Presiden.
Terakhir, Presiden meminta Panglima TNI dan Kapolri terus turut mendukung upaya penanggulangan bencana, termasuk penegakan hukum dan bersinergi dengan pemerintah daerah dan BNPB.
Presiden mengingatkan bencana yang terjadi bukan hanya bencana alam semata, melainkan ada juga bencana non-alam seperti yang baru-baru ini mengemuka yakni virus corona.
"Virus corona ini bencana non-alam. Hati-hati dengan ini, kita harus punya skenario kalau itu terjadi. Mudah-mudahan tidak terjadi di negara kita. Kalau terjadi, harus punya skenario apa, penyiapan apa, di mana, dikerjakan apa, langkah-langkah itu harus kita miliki, karena kalau tidak kita akan tergagap-gagap," tutur Presiden menjelaskan.
Presiden menekankan bahwa terkait virus corona di Wuhan, China, pemerintah telah mengambil langkah yang sangat cepat dengan mengevakuasi WNI di sana untuk pulang ke Tanah Air.
Dia mengapresiasi kesigapan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan bersama dengan BNPB serta dukungan TNI/Polri dalam proses evakuasi WNI.
Baca juga: Presiden berterima kasih pada BNPB atas kesigapan tanggulangi bencana
Baca juga: Jokowi berterima kasih kepada masyarakat Natuna
Baca juga: Presiden tekankan pendekatan vegetatif di daerah rawan banjir-longsor
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020