Pemprov Sumatera Selatan akan melakukan pemetaan geospasial di lima kabupaten untuk mengukur luasan sawah secara riil di provinsi itu.Sumsel baru sebagian yang sudah geospasial, sisanya menyusul tahun ini
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumsel Antoni Alam di Palembang, Sumsel, Senin, mengatakan pemetaan itu diperlukan mengingat kini pemerintah pusat hanya mengakui data luasan sawah secara geospasial.
“Pusat sekarang hanya mengakui satu data, yakni data geospasial. Sumsel baru sebagian yang sudah geospasial, sisanya menyusul tahun ini,” kata dia.
Baca juga: Sawah rawa lebak potensi Banyuasin kembangkan pertanian Sumsel
Antoni memaparkan lima kabupaten yang akan dipetakan luasan sawahnya itu, meliputi Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Muara Enim, dan Musi Rawas.
Ia mengemukakan proses pemetaan bakal dilakukan pada Maret atau April 2020 yang diawali tahap survei.
“Selanjutnya proses pemetaan memakan waktu sekitar dua bulan hingga tiga bulan. Harapan kami pada Juni-Juli, data geospasial itu sudah bisa terlihat,” kata dia.
Antoni mengatakan luasan sawah di Sumsel berdasarkan geospasial sebelumnya mencapai 510.382 hektare.
Dari hamparan sawah itu, pemprov menargetkan produksi padi sebanyak 4,9 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka itu adalah besaran yang sudah dicatat pemerintah pusat.
Ia melanjutkan, pemprov meyakini luasan tersebut akan bertambah jika geospasial pada tahun ini selesai.
“Kami optimistis bertambah, mungkin bisa lebih dari 610.000 ha karena di lapangan banyak sawah baru yang dicetak masyarakat secara mandiri,” ujar dia.
Dengan demikian, jika luasan sawah yang diakui pusat bertambah, maka produksi padi Sumsel dapat mencapai angka sasaran, yakni sebanyak 5,2 juta ton.
Baca juga: Ribuan hektare sawah di Sumsel alami kekeringan
Baca juga: Ogan Komering Ulu Timur-Sumsel terus pacu pertanian organik
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020