"Masih pemantauan, sesuai SOP yang ditetapkan Kementerian Kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi yang dihubungi di Tanjung Balai Karimun, Kamis.
Rachmadi mengatakan pemantauan dan pengawasan berdasarkan SOP Kemenkes dilakukan bila seseorang mengalami tiga gejala, demam panas, flu dan batuk dan berasal dari negara yang terjangkit Covid-2019.
AK, WNI yang dipantau, diketahui tiba di Tanjung Balai Karimun dari Batam, Rabu (11/2) kemarin.
Baca juga: Kecil kemungkinan WNI yang diobservasi di Natuna terinfeksi COVID-19
Baca juga: Dinkes Kepri: WNI yang diobservasi di Natuna sehat
Baca juga: Enam WNI tidak terinfeksi virus corona, sebut Dinkes Kepri
Dia merupakan WNI yang melanjutkan pendidikan di Sinan, Provinsi Santong, China pada 8 Desember 2018.
"Selama di sana, dia tinggal di asrama dan tidak pernah kontak dengan orang sakit atau tertular Covid-19 dan tidak kontak dengan tempat penjualan hewan di sana," tuturnya.
AK pulang ke Indonesia pada 8 Februari 2020 melalui Thailand. Pada 9 Februari dari Thailand menuju Jakarta. Selanjutnya, pada 12 Februari AK berangkat menuju Batam dan langsung ke Karimun.
AK terpantau mengalami demam panas saat berobat ke salah satu klinik di Karimun.
"Awalnya tidak terpantau melalui thermal scanner karena suhu tubuhnya masih di bawah 38 derajat Celsius. Dan baru terdeteksi setelah berobat ke klinik swasta," katanya.
Saat diperiksa, WNI asal China tersebut mengaku kurang tidur atau begadang di Jakarta, namun demikian, pihaknya tidak mau kecolongan sehingga mengambil langkah-langkah pemantauan dan pengawasan sesuai SOP yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
"Pemantauan yang kita lakukan selama 14 hari. Tadi pagi kita juga ke rumahnya untuk melakukan pemeriksaan, dengan hasil suhu tubuh 36,5 derajat Celsius, tensi 165/87, tidak ada batuk, tidak ada sesak nafas dan tidak ada sakit tenggorokan," ujar Rachmadi.*
Baca juga: Pemulangan WNI di Natuna dijadwalkan 15 Februari
Baca juga: Menyingkap peran Tim Lima di sarang corona
Baca juga: Pemprov Babel kirimkan ribuan masker bantu mahasiswa di Taiwan
Pewarta: Ogen dan Rusdianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020