• Beranda
  • Berita
  • Kominfo lakukan patroli siber untuk tantangan TikTok yang berbahaya

Kominfo lakukan patroli siber untuk tantangan TikTok yang berbahaya

17 Februari 2020 13:31 WIB
Kominfo lakukan patroli siber untuk tantangan TikTok yang berbahaya
Ilustrasi aplikasi Tiktok (ANTARA/Arindra Meodia)

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan telah melakukan patroli siber terkait tantangan alias "challenge" berbahaya yang belakangan beredar di platform video berdurasi 15 detik, Tiktok.

"Kami sudah patroli siber menggunakan mesin AIS kami. Untuk Tiktok di Indonesia tidak ada satupun, kebanyakan konten challenge berbahaya seperti itu ada di Amerika Selatan," ujar Plt. Kepala Biro humas Kominfo, Ferdinandus Setu, saat dihubungi Antara, di Jakarta, Senin.

"Kami kemarin juga sudah berkoordinasi dengan pihak Tiktok untuk tetap terus memantau dan mengawasi hashtag atau konten challenge berbahaya tersebut," lanjut pria yang akrab disapa Nando itu.

Belakangan marak video Tiktok tantangan "skullbreaker" atau menghancurkan tengkorak. Tantangan dilakukan oleh tiga orang yang berdiri berdampingan lalu melompat, lalu dua orang di sampingnya menendang kaki orang yang di tengah sampai jatuh dengan posisi terlentang hingga kepalanya menghantam lantai.

Baca juga: Lima artis ini ikut keseruan bermain TikTok

Baca juga: TikTok ubah kebijakan demi perangi hoaks


Kominfo mengimbau warganet untuk tidak melakukan tantangan berbahaya tersebut.

"Main TikTok yang having fun saja, tidak ada isu pemblokiran, jangan membahayakan diri sendiri, banyak hal yang menghibur yang dapat dilakukan di Tiktok, seperti menari dan menyanyi," kata Nando.

Hal senada juga disampaikan Tiktok Indonesia, yang melarang para pengguna platform tersebut untuk mengikuti challenge berbahaya itu.

"Seperti yang tertera jelas di Panduan Komunitas, kami tidak memperbolehkan, mempromosikan, atau mendukung tantangan berbahaya yang dapat mengakibatkan cedera," ujar Head of Users and Content Operations Tiktok Indonesia, Angga Anugrah Putra, dalam pernyataan tertulis kepada Antara.

"Keselamatan dan keamanan pengguna merupakan prioritas utama di Tiktok," Angga menambahkan.

Sementara itu, beberapa kreator luar negeri, salah satunya pemilik akun Tiktok @dormandel, membuat video counter untuk melawan konten tantangan berbahaya, sekaligus memperingatkan bahaya melakukan tantangan tersebut.

Baca juga: Hentikan "challenge" berbahaya Tiktok, Skullbreaker hingga Cereal

Baca juga: Ini fitur Tiktok untuk lindungi dari perundungan siber

Baca juga: Tiktok hadirkan panduan anti-perundungan siber

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020