• Beranda
  • Berita
  • Antisipasi Corona, Tim Terpadu siap periksa kapal China di Banggai

Antisipasi Corona, Tim Terpadu siap periksa kapal China di Banggai

19 Februari 2020 19:55 WIB
Antisipasi Corona, Tim Terpadu siap periksa kapal China di Banggai
Ilustrasi - Petugas memeriksa kesehatan TKA asal China. ANTARA/Dok Dinas Tenaga Kerja Batam/pri.

Tim terpadu yang dipimpin oleh Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Klas II Luwuk siap melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kapal yang berlayar langsung dari China ke Kabupaten Banggai sebagai antisipasi masuknya Covid-19 (corona virus) ke Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah,

Suleman Langge, Kepala UPP Klas II Luwuk, Rabu, menyatakan sesuai instruksi pemerintah pusat pemeriksaan wajib dilakukan terhadap seluruh warga negara asing yang masuk ke wilayah Indonesia, termasuk ABK kapal asal China yang biasanya masuk sebulan sekali di Kabupaten Banggai untuk mengangkut gas alam cair.

“Sebulan biasanya ada tiga kapal masuk ke dermaga PT DSLNG di Batui. Kapalnya langsung dari China dan Jepang,” ungkap Suleman.

Ia mengatakan Kabupaten Banggai memang menjadi gerbang masuk sejumlah warga negara asing, khususnya WNA asal China yang akan ke PT IMIP di Kabupaten Morowali atau ke perusahaan biji besi yang ada di Kabupaten Taliabu, Maluku Utara.

“Tapi untuk WNA asal China yang datang melalui penerbangan atau bandara, kami tidak terlalu khawatir, sebab belum ada penerbangan langsung dari China ke Bandara Syukuran Aminuddin Amir Bubung. Namun, kapal-kapal yang mengangkut LNG itu langsung dari China sehingga perlu diantisipasi,” kata Suleman.

Baca juga: Petugas Karantina Kesehatan Perketat Pemeriksaan WNA di Bandara Luwuk

Baca juga: WNI kru kapal Westerdam akan diperiksa ulang oleh otoritas Kamboja

Baca juga: Masa karantina berakhir, WNI kru kapal Diamond Princess akan diperiksa


Dia telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait yang tergabung dalam tim terpadu, seperti; Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Kantor Unit Penyelenggara Kesehatan Pelabuhan, TNI AL, KP3, Polisi Air dan Udara, serta sejumlah perusahaan pelayaran seperti PT Pelni.

“Semoga dengan tim ini kita bisa bekerja sesuai prosedur. Sebab ini sudah jadi isu internasional. Kita khawatir tidak hanya dari kapal dengan rute internasional, tapi juga dari kapal lokal. Sebab, beberapa penumpang kita tidak tahu dari mana awalnya, bisa saja mereka dari wilayah terjangkit kemudian transit dan masuk ke wilayah ini,” tuturnya.

Meski mengaku belum memiliki perlengkapan yang memadai terkait penanggulangan Covid-19,  namun Suleman mengungkapkan perlengkapan yang disediakan oleh Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan sudah bisa mendeteksi jika saja ada seseorang yang terjangkit virus mematikan itu.

“Peralatan itu disediakan oleh Dinkes sesuai standar. Jika nanti ada yang diduga (suspect) maka akan diturunkan dari kapal dan dikarantina di tempat yang telah disediakan oleh pihak perusahaan,” ungkapnya.


Ganggu Perekonomian

Suleman berharap tidak ada satupun orang yang keluar masuk wilayah Kabupaten Banggai suspect Covid-19. Pasalnya, jika itu terjadi maka akan menjadi dilematis petugas khususnya UPP Klas II Luwuk.

“Iya, kita dilema jika virus itu sampai di sini. Sebab, di satu sisi kita harus menjaga keselamatan kesehatan warga sementara di sisi lain perekonomian terganggu saat kapal kita karantina. Semoga tidak terjadi,” katanya.

Ia menjelaskan jika dalam pemeriksaan awak kapal terdapat suspect Covid-19, maka kapal tersebut akan dikarantina dua mil jaraknya dari bibir pantai. Sementara itu terjadi, tidak seorang pun diperbolehkan naik turun kapal kecuali petugas khusus.

Dengan tidak jalannya kapal, maka dapat dipastikan menimbulkan kerugian terhadap perusahaan dan itu bisa berdampak pada perputaran ekonomi Kabupaten Banggai pada umumnya. Sementara, jika harus dilakukan penggantian kapal pengangkut LNG, menurutnya sangat tidak mungkin.

“Kita sempat sampaikan jika ada awak kapal yang terjangkiti maka kapalnya kita karantina dan tidak boleh jalan. Biar pengiriman LNG normal dan tepat waktu maka pihak perusahaan wajib mengganti kapal. Hanya saja perusahaan mengaku tidak semudah itu proses penggantian kapal,” katanya.

Atas dasar itulah, Ia kemudian mengatakan menjadi dilema bagi petugas tim terpadu sehingga Ia sangat berharap Covid-19 tidak sampai masuk ke wilayah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.*

Baca juga: Pemerintah berencana jemput WNI ABK Kapal Diamond Princess

Baca juga: WNI terinfeksi corona di Diamond Princess bertambah jadi empat orang

Baca juga: Jepang siap bantu jika Indonesia berencana pulangkan 78 warganya

Pewarta: Stepensopyan Pontoh
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020